
TABANAN, BALIPOST.com -Kondisi joint (sambungan,red) jembatan di jalur nasional Denpasar–Gilimanuk, tepatnya di Jembatan Dadakan, Abiantuwung, Kecamatan Kediri yang sempat ramai di media sosial lantaran dianggap menjadi salah satu pemicu lakalantas, khususnya di musim penghujan mendapat respon cepat dari Pemerintah Kabupaten Tabanan dan Balai Jalan Nasional.
Rabu (12/11), jajaran terkait langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan di jalur utama Denpasar–Gilimanuk yang sempat viral di media sosial itu.
Turut hadir dalam peninjauan lapangan tersebut, Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, Plt. Kadis PUPRPKP Tabanan I Made Dedi Darma Saputra bersama jajaran Bidang Bina Marga, serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) I.III PJN I Bali, Pramono Tri Yulianto, perwakilan dari Balai Jalan Nasional selaku pemegang kewenangan atas ruas jalan nasional tersebut, serta dari pihak kepolisian.
Plt. Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan, I Made Dedi Darma Saputra, menjelaskan hasil koordinasi di lapangan menghasilkan dua langkah penanganan. Untuk jangka pendek, satuan kerja Balai Jalan Nasional akan segera menutup lubang pada permukaan jembatan dengan aspal agar tidak membahayakan pengguna jalan.
“Untuk jangka panjang, akan dilakukan kajian teknis lebih mendalam terhadap kondisi struktur jembatan, termasuk mengevaluasi sambungan atau joint apakah perlu diganti atau dilakukan penanganan lain,” ujar Dedi.
Menurutnya, respons cepat ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah daerah dengan instansi pusat untuk memastikan keselamatan pengguna jalan. Mengingat, jembatan Abiantuwung merupakan salah satu titik vital di jalur nasional Bali–Jawa yang setiap harinya dilalui kendaraan berat dan angkutan logistik.
Sebelumnya kondisi joint jembatan di jalur nasional Denpasar–Gilimanuk, tepatnya di Jembatan Dadakan, Abiantuwung, Kecamatan Kediri, dikeluhkan warga pengguna jalan. Pasalnya, sambungan jembatan tersebut kerap rusak dan membahayakan pengendara, bahkan beberapa kali menimbulkan kecelakaan lalu lintas hingga menelan korban jiwa.
Keluhan warga tersebut sempat ramai di media sosial. Mereka meminta agar pihak berwenang segera mengambil tindakan perbaikan sebelum menimbulkan korban jiwa berikutnya, terutama di musim penghujan seperti sekarang yang membuat jalan menjadi licin dan visibilitas pengendara berkurang.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah pihak Balai Jalan Nasional melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) I.III PJN I Bali, Pramono Tri Yulianto, mengatakan secara umum kondisi jembatan di lokasi tersebut, yakni di Km 15+560 atau Jembatan Yeh Sungi, masih berfungsi dengan baik.
“Dapat kami sampaikan, terkait besi yang ada di jembatan itu merupakan joint memanjang yang berfungsi untuk menyambung jembatan lama dengan yang baru dan saat ini dalam kondisi baik,” terang Pramono.
Pihaknya juga memastikan telah melakukan langkah tindak lanjut dengan menggandeng tim perencana. “Kami dari bidang fisik sudah berkoordinasi dengan perencanaan P2JN Bali untuk melakukan survei dan mengkaji ulang terkait penggunaan besi untuk joint memanjang tersebut. Nanti dari hasil kajian teknis itu kami akan melaksanakan perbaikan sesuai rekomendasi tim perencanaan, pungkasnya.(Puspawati/balipost)










