
GIANYAR, BALIPOST.com – Kebijakan seragam gratis bagi siswa di Kabupaten Gianyar mulai menimbulkan perbincangan ditengah masyarakat, terutama orang tua siswa yang mengetahui ongkos jarit yang dijanjikan Pemkab hanya sebesar Rp330.000 Per siswa. Sedangkan untuk bayar ongkos jahit, melebihi dari jumlah bantuan yang disalurkan melalui rekening siswa.
Selain itu, siswa juga diwajibkan untuk menyetorkan nota atau kwitansi yang jumlahya menyesuaikan nilai bantuan yang diterima, beserta seragam yang telah diterima sebagai laporan ke sekolah.
Dikonfirmasi, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Wayan Mawa, Kamis (6/11) mengatakan bahwa bantuan ongkos jahit yang diberikan adalah sebesar Rp330.000. Dana tersebut untuk menjahit dua stel pakaian lengkap, yakni seragam putih – biru dan pramuka (atasan dan bawahan), serta satu baju seragam (tanpa bawahan/ baju batik).
Dana ongkos jahit tersebut telah ditransfer ke rekening siswa melalui Simpel di Bank BPD Bali. Penarikannya dilakukan secara bertahap dan terjadwal yang dibuat pihak bank, mengingat jumlah penerima yang mencapai belasan ribu siswa.
”Pemda membantu ongkos jahit pakaian sebesar Rp330.000, untuk meringankan tanggung jawab orang tua dan sebagai bentuk sinergi dengan kemampuan pemerintah daerah,” ucapnya.
Bantuan yang diberikan Pemda merupakan wujud niatan untuk mengurangi beban orang tua terkait biaya personal pendidikan. “Jika orang tua memilih penjahit dengan ongkos yang lebih mahal dari dana bantuan Rp330.000, maka kekurangan biaya menjadi tanggung jawab orang tua (ortu) untuk menutupinya dari kantong pribadi,” jelasnya.
Sebaliknya, jika ongkos jahit yang dibayarkan kurang dari Rp330.000, maka kelebihan dana yang diterima oleh orang tua wajib dikembalikan ke Kas Daerah Kabupaten Gianyar. “Jika ongkos jahitnya di bawah Rp 330.000, dia mesti mengembalikan uang kelebihan yang diterima itu,” tegasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar melalui Dinas Pendidikan menegaskan komitmennya dalam menyalurkan bantuan seragam sekolah gratis bagi peserta didik baru SD Negeri dan SMP Negeri Tahun Ajaran 2025/2026, dalam bentuk kain seragam dan ongkos jahit.
Ongkos jahit secara bertahap sudah ditransfer langsung kepada siswa melalui rekening simpanan pelajar (Simpel) masing-masing siswa.
Kebijakan pemberian bantuan dalam bentuk kain dan ongkos jahit ini memiliki beberapa tujuan strategis. Ini untuk menghindari kesalahan ukuran dengan memberikan kain dan ongkos jahit memungkinkan seragam dijahit sesuai ukuran tubuh anak, menghindari risiko salah ukuran yang sering terjadi pada pengadaan seragam jadi.
Program ini juga untuk menggerakkan ekonomi lokal, dengan siswa menjahit di penjahit desa masing-masing, dana bantuan akan berputar di Gianyar, memberdayakan dan membangkitkan penjahit-penjahit lokal.
Wayan Mawa menambahkan pemerintah daerah melalui dinas pendidikan dengan melibatkan unsur K3S dan MKKS telah melakukan sosialisasi mengenai skema bantuan ini kepada orang tua siswa, dan meminta orang tua untuk melapor ke pihak sekolah jika terdapat kendala. “Pada dasarnya, ini adalah bantuan, dan diharapkan dapat meringankan beban orang tua. (Wirnaya/balipost)










