Soeharto bersama Probosutedjo. (BP/ist)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sejumlah pihak memberikan dukungan terhadap pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Sebelumnya, Kementerian Sosial dilansir dari Kantor Berita Antar mengusulkan sebanyak 40 nama tokoh untuk mendapat gelar pahlawan nasional, termasuk aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur, Marsinah.

Selain Marsinah, Presiden RI ke-2 Soeharto, dan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tokoh lain yang diusulkan, antara lain ulama asal Bangkalan Syaikhona Muhammad Kholil; Rais Aam PBNU K.H. Bisri Syansuri; K.H. Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang; Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf dari Sulawesi Selatan; serta Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin dari Jakarta (mantan Gubernur Jakarta).

Baca juga:  Buzzer Serang Megawati Diduga Dibekingi Jaringan Pemerintah, Ini Kata Analis Big Data

Soeharto dinilai memiliki jasa yang sangat besar dalam kebangkitan bangsa Indonesia.

Sejarah mencatat, Soeharto menjabat selama lebih dari tiga dekade, dari 1967 sampai dengan 1998. Ia masuk dalam daftar nama tokoh yang diusulkan menyandang gelar Pahlawan Nasional.

Wakil Ketua MPR RI Firman Subagyo menyebutkan Soeharto layak menjadi pahlawan, ini bukan karena politik. Tapi, karena kejujuran dan membaca sejarah menghormati jasa besar tokoh yang membawa kebangkitan Indonesia.

“Soeharto layak diberikan gelar pahlawan nasional. Ini bukan soal politik, tetapi kejujuran kita membaca sejarah dan menghormati jasa besar seseorang yang telah membawa Indonesia bangkit,” ujarnya.

Baca juga:  Sesuai Permenaker, PMI Alami Kecelakaan Kerja Ditanggung Jaminan Sosial

Selain sektor ekonomi, Soeharto dipandang mampu memberikan dampak positif pada sektor pendidikan, pertanian, serta infrastruktur.

Semua yang Soeharto bangun adalah hasil perencanaan matang untuk generasi setelahnya. Sebagai bagian dari generasi penerus, Firman menyakini Soeharto sudah sangat pantas menyandang gelar Pahlawan Nasional.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia bahkan mengusulkan agar semua presiden yang pernah memimpin Republik Indonesia mendapatkan gelar pahlawan nasional.

“Bila perlu kami menyarankan semua tokoh-tokoh bangsa yang mantan-mantan presiden ini kalau bisa dapat dipertimbangkan untuk diberikan gelar pahlawan nasional, ya,” ujar Bahlil di Jakarta.

Selain Soeharto, pemimpin nasional juga ada Gus Dur, Habibie yang memiliki kontribusi besar bagi bangsa layak mendapat gelar Pahlawan Nasional.

Baca juga:  "Adu Jangkrik" dengan Mobil, Pemotor Perempuan Tewas

“Gus Dur juga mempunyai kontribusi yang terbaik untuk negara ini. Ya, kami menyarankan juga harus dipertimbangkan agar bisa menjadi pahlawan nasional. Pak Habibie juga, semuanya lah” ujarnya.

Sementara itu, dukungan juga datang dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Angkatan Muda Sisingamangaraja XII (AMS XII).

Ketua Umum DPP AMS XII, Paulus Sinambela, menilai masa pemerintahan Soeharto menjadi periode yang penuh dengan ketenangan dan keteraturan dalam berbagai aspek kehidupan bangsa.

“Di masa pemerintahan beliau, kondisi ekonomi, politik, budaya, dan pembangunan berjalan dengan baik.” (kmb/balipost)

BAGIKAN