Kapolres lakukan pemeriksaan langsung perlengkapan kendaraan operasional, peralatan evakuasi, hingga logistik penanganan darurat. (BP/istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Memasuki puncak musim hujan yang diprediksi berlangsung November 2025 hingga Januari 2026, potensi bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah di Bali, termasuk Kabupaten Tabanan, perlu diantisipasi. Hal tersebut menjadi penekanan Kapolres Tabanan AKBP I Putu Bayu Pati, saat Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 di Mapolres Tabanan, Rabu (5/11).

Kapolres menyampaikan bahwa kesiapsiagaan bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret dalam melindungi keselamatan masyarakat. Ia menegaskan pentingnya deteksi dini, pemetaan wilayah rawan bencana, serta koordinasi berkelanjutan antarinstansi.

Baca juga:  Rangkaian Bencana di Awal 2021, Lebih Banyak Telan Korban Jiwa dari Tahun Lalu

“Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin kencang, hingga gelombang tinggi harus dihadapi dengan respons cepat dan tepat. Kecepatan personel di lapangan, kesiapan peralatan, hingga komunikasi lintas sektor merupakan hal yang harus dipastikan berjalan tanpa jeda,” tegasnya.

Apel kesiapan ini turut dihadiri unsur TNI, BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, PLN, relawan, hingga pengusaha derek. Selain mengecek kesiapan personel, kegiatan juga diisi dengan pemeriksaan kendaraan taktis, sarana evakuasi, hingga peralatan pertolongan bencana dari masing-masing satuan dan instansi pendukung.

Baca juga:  Menko Airlangga Sebut Waktu Karantina Wisman akan Dipangkas

Menyinggung fenomena La Nina yang diprediksi mulai terjadi pada November 2025, Kapolres meminta seluruh jajaran Polsek untuk meningkatkan komunikasi dan sosialisasi kewaspadaan kepada masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor.

Ia menekankan bahwa penyampaian informasi harus dilakukan secara proaktif agar masyarakat benar-benar memahami langkah pencegahan. “Jangan menunggu kejadian besar baru bertindak. Pencegahan harus diutamakan,” tegasnya.

Polres Tabanan juga menegaskan bahwa penanganan bencana akan berfokus pada kesiapan mitigasi sejak awal, peningkatan respons cepat dalam evakuasi dan penyaluran bantuan, serta pemulihan kondisi sosial dan psikologis masyarakat usai bencana.

Baca juga:  Hadapi Cuaca Ekstrem, Polri Gelar Tanggap Bencana Hidrometeorologi

Kapolres juga mengingatkan seluruh personel agar penanganan di lapangan dilakukan dengan pendekatan yang humanis, profesional, dan penuh empati. “Tugas ini bukan hanya soal prosedur, tetapi juga tentang kemanusiaan,” ujarnya.

Seusai apel, dilakukan pemeriksaan langsung terhadap perlengkapan kendaraan operasional, peralatan evakuasi, hingga logistik penanganan darurat sebagai bentuk pengecekan kesiapan nyata pasukan dalam menghadapi potensi bencana selama musim hujan di Kabupaten Tabanan.(Puspawati/balipost)

BAGIKAN