Duta endek Denpasar mempromosikan wastra lokal Bali. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk mencegah beredarnya pakaian bekas impor di Indonesia, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar berupaya memperkuat rasa cinta generasi muda terhadap wastra lokal.

Kepala Dinas Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari, Selasa (28/10) mengatakan, salah satu upaya pemerintah memerangi pakaian impor bekas lewat berbagai ajang pamer pakaian lokal seperti pemilihan duta endek.

Tidak hanya sebagai ajang kompetisi semata, ajang ini juga merupakan upaya membangkitkan rasa cinta dan kebanggaan generasi muda Kota Denpasar terhadap endek, sebagai wastra lokal warisan leluhur.

Baca juga:  Dorong Kebangkitan Ekonomi dengan Perdagangan Internasional, BRI Gelar Hedging School 2021

Dengan memanfaatkan media sosial yang merupakan bagian dari seleksi, diharapkan jangkauan penontong lebih luas. Sehingga endek lewat duta endek lebih dikenal luas.

Sebelumnya, calon duta endek juga diberikan kelas pengembangan diri, penilaian karakter dan kreativitas, serta sarana promosi budaya endek.

Selain itu, kegiatan ini juga membangun kebersamaan dan memberikan panggung eksposur bagi para finalis. Nantinya para duta endek terpilih akan mengemban tugas untuk mempromosikan endek di mata dunia.

Baca juga:  Berpenduduk Terbesar Keempat Dunia, Indonesia Harus Mampu Lindungi Pasar Domestik

Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Sagung Antari Jaya Negara berharap, duta endek dapat menjadi role model dan wajah promosi budaya Denpasar di berbagai kegiatan, baik di tingkat kota maupun nasional.

“Sebagai kota berbasis budaya, Kota Denpasar terus berupa menjaga kelestarian dan warisan budaya leluhur, termasuk di antaranya wastra lokal, yakni kain endek. Untuk itu, mari terus gelorakan kepada generasi muda lainnya untuk ikut memiliki rasa cinta terhadap kain endek, sebagai warisan adiluhung,” ungkap Sagung Antari. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Nilai Impor Juli 2024 Naik 17,82 Persen
BAGIKAN