
DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin, Jumat (24/10), meninjau kerusakan RSUD Wangaya, pascabanjir 10 September lalu, khususnya memastikan kondisi sarana dan prasarana rumah sakit yang terdampak serta mengevaluasi kebutuhan pemulihan layanan kesehatan.
Direktur RSUD Wangaya dr. A. A. Widiasa menjelaskan, kunjungan Menkes tersebut memastikan apa saja dampak banjir di RSUD Wangaya.
“Jadi kami sampaikan alat yang kena dampak, ruangan, dan sarana-prasarana yang terdampak,” terangnya.
Dijelaskan Widiasa, banjir yang terjadi menyebabkan kerusakan pada berbagai fasilitas penting, mulai dari gedung pelayanan, ruangan penunjang, hingga peralatan medis. Dari hasil pendataan, total kerugian yang dilaporkan ke Kementerian Kesehatan mencapai sekitar Rp50 miliar.
Pihaknya bersyukur telah ada perencanaan alat yang sudah mau dibantu sebanyak 12 macam alat dengan nominal cukup tinggi. Alat tersebut mendukung pelayanan rumah sakit tipe B. “RSUD Wangaya ini menjadi rumah sakit pelayanan madya, jadi kebutuhan alat-alatnya juga cukup banyak,” terangnya.
Sebelumnya, RSUD Wangaya mencatat kerugian dampak banjir hingga Rp83 miliar. Kerusakan yang terjadi pada bangunan, kendaraan hingga alat medis dan non medis.
Dari sisi bangunan kerusakan terjadi pada bangunan gedung penunjang seluas 250 meter persegi dengan estimasi kerugian mencapai Rp1 miliar, senderan dan dinding estimasi kerugian Rp2 miliar, gudang farmasi estimasi kerugian Rp1 miliar. Kemudian beberapa unit kendaraan mengalami kerusakan dengan estimasi biaya Rp2,3 miliar, SIM RS (komputer, printer, jaringan) dengan estimasi kerugian Rp2,24 miliar, funiture estimasi kerugian Rp1,5 miliar, alat kesehatan pada ruangan terdampak estimasi kerugian Rp28 miliar serta obat-obatan dengan estimasi kerugian Rp3,5 miliar.
Selain itu ada juga beberapa peralatan pendukung yang mengalami kerusakan seperti, trafo, panel LVMDP dengan estimasi kerugian Rp6 miliar, pengadaan lift Rp 2,5 miliar, pengadaan gas medis dan instalasinya Rp1,5 miliar.
Selanjutnya untuk peralatan medis lainnya yang mengalami kerusakan seperti USG Internal Medecine estimasi kerugian Rp3,3 miliar, vetilator draiger Rp2,4 miliar, General Purpose X-ray Unit dengan estimasi Rp1,85 miliar. Selain itu ada pula peralatan lainnya baik medis dan non medis dengan estimasi kerugian mencapai jutaan hingga ratusan juta rupiah. (Widi Astuti/balipost)










