
DENPASAR, BALIPOST.com – Banjir bandang yang melanda pada 10 September lalu berimbas pada RSUD Wangaya. Gedung bawah yang sempat terendam banjir memberi kerugian hingga Rp83 miliar.
Rencananya RS milik Pemerintah Kota Denpasar ini akan mendapat bantuan sebesar Rp55 miliar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di samping bantuan yang dianggarkan dari BTT Kota Denpasar sebesar Rp3,5 miliar.
Bantuan dari Kemenkes ini diungkapkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada penyerahan bantuan penguatan ekonomi pascabencana kepada pedagang Pasar Badung dan Pasar Kumbasari beberapa waktu lalu. Koster mengungkapkan, pihaknya telah melakukan audensi dan Kemenkes akan memberikan bantuan Rp55 miliar kepada RSUD Wangaya.
“Saya juga diminta oleh Pak Wali terkait Rumah Sakit Wangaya kena banjir, diminta mencarikan bantuan ke Kementerian Kesehatan, hari itu langsung saya menghadap Kemenkes dan akan dibantu peralatannya senilai Rp55 miliar,’ katanya.
Terkait bantuan Kemenkes, Kepala Unit Humas dan Promosi RSUD Wangaya Anak Agung Ayu Dewi Purnami, Minggu (21/9) mengatakan, belum ada informasi bantuan Kemenkes tersebut. Namun pihaknya memang telah mengajukan proposal bantuan ke Kemenkes melalui Wali Kota Denpasar yang diteruskan ke Gubernur Bali.
Sementara untuk BTT senilai Rp3,5 miliar dari Pemerintah Kota Denpasar, kata dia cair secara bertahap. Hingga Minggu (21/9) BTT sudah cair Rp700 juta. Bantuan ini digunakan untuk pengadaan obat-obatan yang sebelumnya juga terendam banjir.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan Medik sekaligus Plt Wadir Pelayanan, dr. I Wayan Edi Wirawan saat diwawancarai, mengatakan, kerugian yang mencapai Rp83 miliar tersebut, mencakup kerusakan alat medis dan non medis, bangunan fisik hingga kendaraan. Gudang obat bawah yang terendam air pun membuat obat-obatan yang baru diadakan rusak dan hanya terselamatkan sekitar 10 persen.
Saat ini dikatakannya pelayanan kesehatan baik di poliklinik, IGD termasuk rawat inap sudah normal kembali. Sebelumnya diakuinya di hari pertama banjir, kekroditan sempat terjadi. Padamnya listrik dan genset yang rusak sempat menjadi kendala dalam pelayanan. Akibatnya pasien yang memakai ventilator dirujuk ke RS lain. “Saat ini pelayanan sudah lancar kembali,” katanya. (Widiastuti/bisnisbali)