
DENPASAR, BALIPOST.com – Dukungan dari orang sekitar terhadap kejadian depresi yang dialami seseorang penting untuk menghindari perilaku bunuh diri. Hal tersebut bisa dikenali dengan perubahan perilaku yang mungkin terjadi pada orang yang mengarah ke depresi.
Menurut salah seorang Psikolog dari RSUD Wangaya, Denpasar, Desak Ulan Sukmaning Ayu, M.Psi, perilaku bunuh diri biasanya dilakukan oleh seseroang yang mengalami depresi. Kondisi tersebut bisa dilihat atau dirasakan oleh orang-orang sekitar. Adapun gejalanya seperti mengalami kemunduran perilaku.
“Seperti awalnya orangnya ramah menjadi lebih banyak diam atau bahkan tidak beraktivitas seperti biasanya, yang awalnya aktif jadi tidak atau enggan berinteraksi. Gejala seperti ini orang awam bisa melihat atau merasakannya,” ujar Desak Ulan.
Demikian pengaruh teknologi saat ini yang dikatakannya seperti pisau bermata dua. Di satu sisi bisa mengedukasi agar seserorang lebih awear dengan kesehatan mental, namun disisi lain bisa menjadi salah jalan yang diambil. Dengan demikian, kata Desak Ulan sangat penting pengemasan berita positif yang diungkap di berbagai media.
“Dengan adanya teknologi, kami berharap media bisa membantu dalam mengemas beritanya tidak menjelaskan bagaimana caranya bunuh diri termasuk alasan. Dan kami juga berharap bisa mengarahkan seseorang yang depresi bisa pergi ke psikolog, terlebih di Denpasar bisa memanfaatkan BPJS,” katanya.
Terkait tindakan bunuh diri yang dialami seserorang, Desak Ulan mengatakan, secara psikologi tindakan tersebut muncul bukan secara tiba-tiba. Namun itu merupakan hasil dari proses yang panjang, bisa jadi persoalan sejak kecil melibatkan adanya tekanan secara emosional.
Tekanan emosional tersebut membuat keputusan-asaan kemudian membuat harapan-harapan hilang yang membuat dirinya seakan tidak berdaya dan tidak ada harapan.
“Dalam kondisi ini akan membentuk keyakinan yang salah atau believe irasional. Dia akan merasa tidak ada yang mengharapkannya lagi sehingga memicu mengambil keputusan yang salah,” terangnya.
Untuk itu kata dia, penting dalam kondisi tersebut dukungan atau motivasi dari orang sekitar untuk memberikan dorongan kepada orang yang mengalami despresi. Sehingga terhindari dari perilaku bunuh diri. (Widi Astuti/balipost)