
JAKARTA, BALIPOST.com – Sebanyak 44,9 juta orang sudah mendaftar Cek Kesehatan Gratis (CKG) per Jumat (17/10). Dari jumlah itu, yang terlayani sudah lebih dari 90 persen, yakni sebanyak 41,89 juta orang. Demikian disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Budi menyebutkan bahwa tiap harinya ada sekitar 600 ribuan orang yang diperiksa. Dengan laju seperti itu, diperkirakan ada 30 jutaan orang lagi yang mengikuti program tersebut pada sisa 2025 ini. “Saya kan jujur, mungkin capaiannya di kepala 70 jutaan,” katanya dilansir dari Kantor Berita Antara.
Dia menyebutkan, dengan adanya Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus, diharapkan cakupan CKG dapat ditingkatkan, terutama di segmen perkantoran.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebutkan, CKG penting karena langkah tersebut membantu orang untuk mengetahui risiko penyakit yang dapat diderita pada 10 tahun mendatang.
Dia mencontohkan, pada CKG, Framingham Score diadopsi untuk memprediksi besarnya risiko seseorang terkena serangan jantung.
“Dan teman-teman bisa lihat, sekarang angka kunjungan di puskesmas naik, karena mereka sudah mulai sadar bahwa oh saya kolesterolnya naik, saya tekanan darahnya naik, saya gula darahnya naik, mereka mulai banyak. Terus juga mulai hidup sehat,” kata Dante.
Adapun lima masalah kesehatan terbanyak yang banyak ditemukan pada orang dewasa adalah kurangnya aktivitas fisik, sakit gigi, obesitas sentral, kelebihan berat badan, dan hipertensi.
“Kita ingin bikin namanya sweat generation, generasi yang berkeringat. Jangan takut keringatan. Jangan terlalu takut keringatan. Jadi dengan keringatan, berat badannya akan turun, kemudian tensinya akan turun, gula darahnya akan turun,” dia mengingatkan.
Selain itu, katanya, karena CKG, diketahui bahwa 10,1 persen atau 1 dari 10 orang Indonesia punya diabetes.
Dia menyebutkan, 30 persen dari orang yang berisiko diabetes sudah tahu kondisi dirinya, sedangkan 70 persen belum mengetahui sebelumnya.
“Begitu juga hipertensi. Sama, 3 kali lipat orang hipertensi, sebelumnya tidak tahu bahwa dia itu hipertensi. Dan ini baru diketahui dengan melakukan pemeriksaan kesehatan,” kata Dante.
Dia berharap media dapat membantu promosi CKG agar semakin masif, agar orang dapat melakukan pencegahan sebelum terkena penyakit katastropik seperti penyakit kardiovaskular, kanker, stroke. (kmb/balipost)