
DENPASAR, BALIPOST.com – Masih misterinya penyebab meninggalnya mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana (FISIP Unud), berinisial TAS, disikapi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unud dengan memberi dukungan kepada Polda Bali.
Mereka meminta Polda Bali melakukan penyelidikan kronologi penyebab kejadian tersebut. Presiden BEM Unud, I Wayan Arma Surya Darmaputra bersama I Ketut Indra Adiyasa selaku Wakil Presiden BEM Unud beserta I Kadek Rici Wirda Prayoga selaku Ketua Komisi II DPM UNUD mendatangi Polda Bali untuk melakukan audiensi.
Mereka menyerahkan surat dukungan BEM Udayana kepada Polda Bali untuk mengusut tuntas segala penyebab aksi bunuh diri mahasiswa TAS.
Pihak BEM dan DPM Unud diterima langsung oleh Kepala Divisi Humas Polda Bali, Kombes Pol. Ariasandy, S.I.K., di ruang kerjanya, Selasa (21/10).
Dalam pertemuan tersebut, pihak Polda Bali menyampaikan bahwa proses penyelidikan masih berada pada tahap pendalaman dan pihak kepolisian terus mengumpulkan serta menganalisis berbagai bukti yang berkaitan dengan kasus tersebut.
Kombes Pol. Ariasandy juga menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen untuk melakukan penyelidikan sesuai dengan prosedur dan berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan, guna memastikan kebenaran dan keadilan dapat terungkap dengan jelas.
Arma mengatakan pertemuan ini menjadi langkah penting bagi BEM dan DPM Unud dalam mengawal proses hukum serta memastikan bahwa seluruh pihak mendapatkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Pihak BEM dan DPM Unud saat ini masih menunggu hasil penyelidikan yang sedang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk memperoleh kejelasan terkait peristiwa meninggalnya TAS, mahasiswa FISIP Unud.
“Kami berharap proses penyelidikan dapat berjalan sesuai prosedur,” harapnya.
Selain itu, pihaknya berkomitmen untuk terus mengawal jalannya proses ini sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap semua pihak, sekaligus memastikan agar peristiwa serupa tidak kembali terulang di lingkungan kampus. (Ketut Winata/balipost)










