Kepala Dinas Kesehatan Bangli, dr. I Nyoman Arsana. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli mencatat sebanyak puluhan kasus HIV baru sepanjang 2025.

Meski pun, temuan 31 kasus ini tergolong lebih kecil dibandingkan total kasus sepanjang tahun 2024 yang mencapai 42 kasus, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangli tetap meminta masyarakat untuk waspada.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, dr. I Nyoman Arsana, Rabu (15/10), mengatakan, upaya pencegahan harus terus digalakkan.

Pihaknya mengingatkan masyarakat untuk menghindari perilaku berisiko seperti hubungan seks di luar nikah, gonta-ganti pasangan, serta menjauhi penyalahgunaan narkoba.

Baca juga:  Ekspor Indonesia Januari 2024 Turun 8,34 Persen

Bagi masyarakat yang sudah terjangkit HIV, dr. Arsana berpesan, agar tidak perlu menghindar atau menutup diri. Ia menekankan pentingnya kepatuhan dalam menjalani pengobatan. “Kalau sudah minum obat, virus tidak akan berkembang,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Bangli, I Nyoman Sudarma, menambahkan bahwa 31 kasus yang tercatat di Bangli belum tentu seluruhnya merupakan warga lokal Bangli.

Ia menjelaskan, data yang diterima dari puskesmas dan rumah sakit penyedia layanan tes HIV seringkali tidak mencantumkan alamat lengkap pasien, melainkan hanya berupa inisial dan usia. “Jadi bisa saja yang melakukan tes atau mencari obat berasal dari daerah lain,” jelas Sudarma.

Baca juga:  Nasional Catat Dua Ratusan Kasus COVID-19 Harian

Hal ini, menurutnya, sering terjadi karena masih adanya stigma negatif yang kuat terhadap pengidap HIV di masyarakat. Sehingga mereka memilih untuk menutup diri dan mencari layanan tes atau pengobatan di luar daerah tempat tinggalnya. (Dayu Swasrina/Balipost)

BAGIKAN