Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati menggendong seorang anak setelah dievakuasi menggunakan perahu karet di Samblong, desa Sangkaragung, Jembrana, Rabu (10/9). (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Dampak hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jembrana sejak Selasa (9/9) malam hingga Rabu (10/9), mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Kabupaten Jembrana.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana mencatat, selain menimbulkan kerugian materiil, bencana ini juga menyebabkan dua orang warga meninggal dunia.

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, menjelaskan bahwa dari data yang dihimpun hingga Rabu siang, banjir menggenangi sedikitnya 16 titik di beberapa desa. Di antaranya Budeng, Samblong, Kaliakah, Pengambengan, Dauhwaru, Baler Bale Agung, hingga Loloan Barat.

Baca juga:  Ditutup Longsor, Jalur Amlapura-Denpasar Lumpuh

“Data signifikan terdapat di Desa Loloan Barat dengan total 200 warga terdampak. Sejumlah warga mengungsi ke Mushola Assdiqie, Mushola Darul Musthofa, serta posko di Balai Desa dan Balai Banjar Yeh Kuning,” ungkapnya, Rabu (10/9).

Selain itu, banjir juga menyebabkan tembok penyengker rumah warga roboh dan menyeret sejumlah barang berharga di kawasan Baler Bale Agung. Sedikitnya 70 kepala keluarga (KK) di Desa Kaliakah juga terdampak, meski saat ini kondisi air mulai surut.

Baca juga:  Mudik Nyaman dengan BPJS Kesehatan

Dua Meninggal Dunia

Bencana kali ini juga menelan korban jiwa. Di Desa Dangintukadaya, seorang warga bernama Komang Oka Sudiastawa (38), meninggal dunia akibat tersengat listrik saat membuka gerbang rumah yang tergenang banjir. Sementara di Desa Pengambengan, seorang perempuan bernama Nita (23) tewas terseret arus deras saat terpeleset ketika dibonceng suaminya.

Selain banjir, longsor juga terjadi di empat lokasi, yakni Desa Manistutu, Warnasari, Pancardawa, Yehembang, dan Penyaringan. Sementara itu, sebuah pohon trembesi berdiameter 120 cm tumbang di kawasan SPBU Kaliakah, menutup akses jalan sebelum berhasil ditangani tim gabungan.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Pimpin Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih

“Penanganan dilakukan bersama TNI, Polri, Basarnas, dan masyarakat. Saat ini kami masih menunggu rekapan lengkap kerugian materiil dari masing-masing desa terdampak,” jelas Agus Artana. Ia menghimbau masyarakat tetap waspada mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi turun di wilayah Jembrana. (Surya Dharma/Balipost)

 

BAGIKAN