I Wayan Wardana. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-DAMKAR) Kabupaten Bangli mencatat kerugian akibat bencana sejak awal 2025 mencapai angka yang signifikan. Berdasarkan data yang dirilis Kamis (11/9) estimasi total kerugian atas kerusakan fisik bangunan mencapai Rp 7,9 miliar.

Kerugian tersebut merupakan dampak dari berbagai kejadian bencana yang terjadi di Bangli. Rinciannya angin kencang dan pohon tumbang sebanyak 83 kejadian, tanah longsor 28 kejadian, kebakaran 10 kejadian yang terdiri dari 7 kali kebakaran pemukiman, 1 kali kebakaran rumah, 1 kali kebakaran kandang ayam dan 1 kali kebakaran warung serta bencana banjir 2 kejadian. Selain kerugian material, BPBD juga mencatat adanya korban jiwa 3 orang meninggal dunia dan 1 orang mengalami luka ringan.

Baca juga:  Gubernur Bali Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana COVID-19

Kepala Pelaksana BPBD Damkar Kabupaten Bangli I Wayan Wardana menjelaskan bahwa data tersebut disusun mengacu pada penanganan langsung oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD serta laporan tertulis yang masuk ke BPBD DAMKar Bangli. “Data ini bersifat dinamis bisa jadi kejadian belum sepenuhnya terlaporkan/terinput,” terangnya.

Disampaikan bahwa terhadap kerusakan pada fasilitas pribadi dan masyakarat akan difasilitasi berupa bantuan keuangan Provinsi sesuai Pergub Bali 37 Tahun 2023. Sementara kerusakan yang terdampak pada sektor perumahan diberikan bantuan paket sandang dan pangan dari Dinsos Bangli, BPBD-DAMKAR Bangli, PMI Kabupaten Bangli. Dinas Ketahanan Pangan (PKP) juga sedang dalam proses untuk menyalurkan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD). (Dayu Swasrina/Balipost)

Baca juga:  Gudang Kerajinan Kayu di Belega Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

 

BAGIKAN