Kegiatan rutin di Lapas Tabanan, razia dan tes urine cegah hal negatif di dalam lapas.(BP/istimewa)

 

TABANAN, BALIPOST.com – Kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan saat ini tergolong padat. Dari kapasitas ideal hanya 62 orang, jumlah penghuni saat ini tercatat sebanyak 230 warga binaan, atau lebih dari tiga kali lipat dari daya tampung normal.

Meski dengan kondisi situasi penuh sesak, pihak Lapas Tabanan tentunya tetap berupaya menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lembaga. Salah satu kegiatan yang dilakukan, yakni rutin menggelar razia gabungan dan tes urine warga binaan, seperti baru -baru ini bekerja sama dengan Polres Tabanan dan BNNK Badung.

Baca juga:  BPBD Karangasem Terus Distribusikan Air Bersih kepada Warga

Kepala Lapas Tabanan, Prawira Hadiwidjojo, dikonfirmasi, Minggu (12/10), menjelaskan bahwa kegiatan razia ini merupakan bentuk sinergi antara jajaran Pemasyarakatan dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mencegah gangguan keamanan serta memastikan lingkungan Lapas tetap bersih dari peredaran narkoba.

“Razia ini untuk memastikan tidak ada alat komunikasi ilegal, narkotika, senjata tajam, maupun benda berbahaya lainnya. Tes urine juga dilakukan secara acak sebagai langkah pencegahan penyalahgunaan narkoba,” ujar Prawira.

Razia dilakukan menyeluruh di kamar hunian warga binaan. Sementara itu, tes urine dilaksanakan di Klinik Lapas dengan pendampingan Tim Medis serta petugas dari BNNK Badung. Dari hasil pemeriksaan, petugas tidak menemukan barang terlarang, namun mengamankan beberapa benda yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, seperti sendok besi, hanger, korek gas, sabun batang, penggurisan, dan botol kaca. Adapun dari tujuh warga binaan yang dites urine, seluruhnya dinyatakan negatif narkoba.

Baca juga:  Lapas Tabanan Dukung Ketahanan Pangan Lewat Tanam Kelapa

Lebih lanjut, Prawira menegaskan kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara berkala, baik oleh petugas internal maupun melalui kerja sama dengan instansi eksternal. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif menghadapi potensi risiko akibat overkapasitas penghuni.

“Dengan kondisi hunian yang sudah jauh melebihi kapasitas, potensi gangguan keamanan tak dipungkiri tentu meningkat. Karena itu, sinergi dengan aparat penegak hukum menjadi penting untuk memastikan Lapas Tabanan tetap aman dan tertib,” tegasnya.

Baca juga:  Belasan Sopir Bus Dites Urine

Selain menjaga keamanan, Lapas Tabanan juga terus melaksanakan berbagai program pembinaan bagi warga binaan, baik di bidang keterampilan maupun kerohanian. Langkah ini dilakukan agar proses pembinaan tetap berjalan efektif meski di tengah keterbatasan ruang.(Puspawati/balipost)

BAGIKAN