BNNK Gianyar saat menetapkan Desa Saba sebagai "Desa Bersinar" (Bersih Narkoba) untuk tahun 2025.(BP/istimewa)

​GIANYAR, BALIPOST.com – Pemerintah Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, melakukan langkah progresif dalam melindungi generasi muda dari ancaman narkotika. Melalui kolaborasi strategis dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gianyar, Desa Saba resmi ditetapkan sebagai “Desa Bersinar” (Bersih Narkoba) untuk tahun 2025.

​Penetapan ini didasari atas responsivitas dan komitmen desa dalam menangani isu narkoba, terutama di tengah tren munculnya jenis narkotika baru yang mulai menyasar kelompok remaja dan pelajar.

​Perbekel Desa Saba, I Ketut Redhana, S.P., Kamis (25/12) mengungkapkan bahwa salah satu pilar utama pencegahan adalah program IKAN (Integrasi Kurikulum Anti-Narkoba). Mengingat kurikulum pendidikan bersifat terpusat, pihak desa mendorong agar materi pencegahan narkoba disisipkan secara kreatif ke dalam mata pelajaran di sekolah dan kampus.

Baca juga:  Dikukuhkan, Pecalang Klungkung sebagai Relawan Antinarkoba

​”Kami ingin menciptakan Pelajar Pintar di lingkungan Sekolah Bersinar. Peran Pramuka melalui Saka Bersinar juga sangat vital sebagai agen perubahan di tingkat sebaya untuk memahami bahaya peredaran gelap narkotika (P4GN),” ujar Redhana.

​Menyadari bahwa sosialisasi formal seringkali membosankan bagi Milenial dan Gen Z, Desa Saba menyiapkan inovasi unik untuk tahun 2026, yakni menggunakan Bondres (seni pertunjukan tradisional Bali yang jenaka).

Baca juga:  Pelarangan Mudik Dimulai 6 Mei, Puluhan Ribu Orang Sudah Tinggalkan Bali lewat Gilimanuk

​”Kami ingin metode yang lebih menarik dan tidak kaku. Dengan Bondres, pesan moral anti-narkoba disampaikan secara ringan namun masuk ke hati. Kami juga akan menggandeng Duta Genre sebagai ikon anti-narkoba,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala BNNK Gianyar, Sudirman, S.Ag., M.Si., memberikan apresiasi atas inisiatif Desa Saba. Menurutnya, esensi “Desa Bersinar” bukan hanya soal nol kasus, melainkan seberapa cepat dan aktif desa merespons jika terdapat permasalahan narkotika di wilayahnya.

Baca juga:  Pabrik Bermunculan di Bali, Alarm Bahaya Masifnya Peredaran Narkoba

​Selain Desa Saba, beberapa desa di Gianyar juga menunjukkan komitmen serupa. Desa Sidan, inovatif dengan sosialisasi melalui Drama Gong. Desa Pejeng Kaja, seluruh banjar telah memiliki anggaran mandiri untuk kegiatan P4GN.

​Hingga tahun 2025, BNNK Gianyar mencatatkan kinerja gemilang dengan 60 dari 64 desa di Kabupaten Gianyar telah memiliki anggaran mandiri untuk program P4GN. Selain itu, layanan klinik BNNK Gianyar telah meraih akreditasi Paripurna, membuktikan keseriusan pemerintah dalam memfasilitasi rehabilitasi dan pencegahan bagi masyarakat.(Wirnaya/balipost)

 

BAGIKAN