Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino saat menyampaikan keterangan seusai menemui Presiden Prabowo Subianto di New York, Amerika Serikat, Rabu (24/9/2025). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden FIFA Gianni Infantino menyarankan jadwal penyelenggaraan turnamen besar, termasuk Piala Dunia, lebih fleksibel. Tak hanya terpaku pada jadwal musim panas di belahan bumi utara.

“Jika kita ingin bermain pada waktu yang sama di seluruh dunia, maka bisa saja dimainkan pada Maret atau Oktober. Pada Desember tidak semua wilayah bisa bermain, dan pada Juli juga ada bagian dunia yang tidak memungkinkan,” ujar Infantino saat berbicara di Sidang Umum Klub-Klub Eropa di Roma, dikutip dari Kantor Berita Antara, Jumat (10/10).

Piala Dunia 2022 di Qatar menjadi yang pertama digelar di luar jadwal tradisional musim panas. Turnamen tersebut dipindahkan ke November–Desember untuk menghindari suhu ekstrem di wilayah Teluk.

Baca juga:  Bali Tuan Rumah Pelantikan Pengurus Pusat dan Mukernas Perisai Diri

Keputusan itu sempat menuai pro-kontra karena liga-liga Eropa harus berhenti di tengah musim. Namun, turnamen dinilai tetap berjalan sukses dengan para pemain tampil lebih segar.

Meski banyak pihak di Eropa berharap Qatar menjadi pengecualian, terpilihnya Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 membuat peluang kembali ke jadwal tradisional semakin kecil.

Belum ada tanggal resmi, namun turnamen diperkirakan berlangsung pada musim dingin atau awal 2035, guna menghindari berbarengan dengan bulan Ramadan yang jatuh pada November–Desember 2034.

“Ini bukan hanya soal satu turnamen, melainkan refleksi umum. Bahkan di beberapa negara Eropa pada Juli sangat panas. Jadi mungkin kita perlu memikirkan bulan yang lebih ideal, misalnya Juni di Eropa, yang jarang digunakan. Kita harus berpikiran terbuka untuk mengoptimalkan kalender,” katanya.

Baca juga:  Inggris Cabut Aturan Pembatasan COVID-19

Komentar Infantino muncul di tengah persiapan Piala Dunia 2030 yang akan digelar di Spanyol, Portugal, dan Maroko, dengan beberapa laga dimainkan di Amerika Selatan. Faktor suhu ekstrem memang tidak berpengaruh besar pada Piala Eropa 2028 di Inggris dan Irlandia, tetapi bisa menjadi pertimbangan penting untuk Piala Eropa 2032 di Italia dan Turki.

Isu jadwal turnamen global sudah lama memicu perdebatan. Kalender pertandingan internasional telah ditetapkan hingga 2030, namun penyusunan untuk periode berikutnya menuai kritik.

Baca juga:  Soal Wasit Kualifikasi Piala Dunia 2026, PSSI Kirim Surat Protes Resmi ke FIFA dan AFC

Tahun lalu, sejumlah liga besar bersama asosiasi pemain FIFPro Europe melayangkan keluhan ke Komisi Eropa, menuding FIFA tidak cukup melakukan konsultasi dalam penyusunan kalender.

Liga dan asosiasi pemain juga menyoroti penempatan Piala Dunia Antarklub pada Juni–Juli yang dianggap mengganggu persiapan musim domestik Eropa.

FIFA menanggapi kritik tersebut dengan menyatakan konsultasi sudah dilakukan secara komprehensif, termasuk bersama FIFPro dan badan liga.

Infantino sendiri memuji kesuksesan Piala Dunia Antarklub di Amerika Serikat pada musim panas lalu, pandangan yang juga disetujui para klub peserta. Tidak ada indikasi FIFA akan menghapus turnamen itu dari kalender, bahkan kemungkinan besar akan memperluas formatnya di masa depan. (Suka Adnyana/balipost)

BAGIKAN