Sebulan pascabanjir yang melanda kawasan Pasar Pengosari, Kerobokan pada 10 September 2025, perbaikan jembatan dan trotoar jebol di depan pasar tersebut mulai dikerjakan. (BP/Adi)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sebulan pascabanjir yang melanda kawasan Pasar Pengosari, Kerobokan pada 10 September 2025, perbaikan jembatan dan trotoar jebol di depan pasar tersebut mulai dikerjakan. Bahkan, beton U mulai dipasang, Kamis (9/10).

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka atau yang akrab disapa Gung Cok, menyebut proses perbaikan memang sempat memakan waktu karena harus menunggu pembuatan komponen khusus.

Pengerjaan beton tersebut dilakukan secara khusus karena menyesuaikan dengan lebar aliran sungai. Gorong-gorong sebelumnya yang sempit membuat air meluap dan merusak jalan saat banjir besar melanda.

Dengan lebar 6 meter, beton baru itu diharapkan mampu menampung debit air lebih besar agar tidak lagi menyebabkan penyumbatan. Gung Cok juga menilai perbaikan jalur utama Kerobokan–Canggu ini penting karena menjadi akses utama penghubung antar-desa di kawasan tersebut.

Baca juga:  Laka di Perairan Jungutbatu, WN Austria Tewas

Menurutnya, jalan itu merupakan jalan tua yang dulu dibuka berkat inisiatif Puri Kerobokan yang memberikan tanah untuk akses masyarakat. Ia menyebut proses pemadatan tanah telah selesai dilakukan sebelumnya dan diperkirakan perbaikan ini akan rampung dalam waktu sekitar dua minggu mendatang.

Tokoh Puri Kerobokan itu mengungkapkan masih banyak senderan sungai di sekitar lokasi yang belum diperbaiki. Menurutnya, banyak bagian pinggir sungai yang runtuh akibat banjir dan dapat menimbulkan longsor di sekitar pemukiman warga.

Gung Cok menyebut hal ini sudah disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Bali. Terlebih, pihaknya menyatakan telah menegaskan persoalan itu dalam rapat Panitia Khusus Tata Ruang, Aset, dan Perizinan (Pansus TRAP) DPRD Bali yang langsung ditunjukkan ke Balai Wilayah Sungai (BWS), agar segera ditindaklanjuti. “Dan sampai saat ini belum, jadi kami mohon segera diatensi,” tegas Gung Cok, Kamis (9/10).

Baca juga:  Silahkan Rakyat Menilai Komitmen Calon Pemimpinnya

Dikatakan, belum ada koordinasi lapangan lebih lanjut dari pihak BWS untuk meninjau langsung kondisi sungai. Padahal, di kawasan Kerobokan ada dua sungai besar di timur dan barat pasar Kerobokan itu yang kini butuh penanganan segera.

Dari perbatasan Kerobokan-Dalung termasuk di kawasan Banjar Batu Culung dan sepanjang jalur dari GOR Purna Krida ke barat, banyak bagian aliran yang belum memiliki senderan. Kondisi itu, kata Gung Cok, bisa memperparah kerusakan jika curah hujan tinggi kembali melanda.

Baca juga:  Warmadewa Muda Awards 2024, Bentuk Apresiasi ke Mahasiswa Berprestasi

Mengenai anggaran perbaikan, Gung Cok mengaku belum mendapat rincian pasti. Namun ia memperkirakan perbaikan ini menggunakan dana tanggap darurat karena termasuk kategori bencana alam.

Dengan perbaikan ini, Gung Cok berharap jalur vital yang menghubungkan Denpasar dan Tanah Lot atau tepatnya Kerobokan-Canggu bisa segera dibuka total kembali. Selain memperbaiki trotoar jebol, penanganan senderan dan normalisasi sungai juga dinilai penting agar banjir serupa tidak kembali melanda kawasan padat aktivitas tersebut. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN