Jukung- Nelayan diminta untuk mengamankan jukung mereka mengingat wilayah pesisir Karangasem berpotensi terjadi rob. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Wilayah pesisir Kabupaten Karangasem kembali berpotensi dilanda banjir rob. Atas potensi itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem menghimbau para nelayan serta masyarakat yang berada di pesisir agar tetap waspada dari ancaman rob tersebut.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Kamis (2/10), mengungkapkan, berdasarkan rilis dari BMKG, dari tanggal 7-11 Oktober 2025 beberapa wilayah pesisir Bali termasuk Kabupaten Karangasem berpotensi dilanda banjir rob karena adanya fenomena fase perigee. “Wilayah Karangasem memiliki bibir pantai yang cukup panjang,” ucapnya.

Baca juga:  Paceklik Ikan, Nelayan Pasrah dan Jual Perahu Selereknya

Arimbawa mengatakan, atas ancaman potensi rob tersebut, bagi para nelayan dan masyarakat ada yang tinggal di pesisir dihimbau untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Khusus bagi para nelayan apabila sudah mulai ada tanda-tanda air laut naik agar menunda dulu pergi melaut untuk sementara waktu.

“Untuk jukung para nelayan yang biasanya ditambatkan di bibir pantai juga diimbau untuk dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi untuk sementara.Karena berkaca dari tahun-tahun sebelumnya ketika terjadi banjir rob beberapa jukung nelayan mengalami kerusakan karena dihantam gelombang. Termasuk masyarakat yang tinggal di pesisir pantai diharapkan untuk mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman,” katanya.

Baca juga:  Buleleng Petakan 430 Titik Reklame Baru, Berpotensi Dongkrak PAD Hingga Rp15 Miliar

Dia menjelaskan, meskipun ada potensi banjir rob tersebut, Arimbawa tetap meminta masyarakat untuk tetap tenang dan jangan panik berlebihan. “Kami dari BPBD dan instansi terkait lainnya selalu standby untuk melakukan langkah antisipasi jika seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Intinya warga jangan panik,” imbuhnya. (Eka Parananda/Balipost)

 

 

BAGIKAN