Salah satu sekolah di Pengambengan yang terdampak banjir awal September lalu, diberikan bantuan alat kebersihan. (BP/istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah sekolah dasar negeri di Jembrana yang terdampak banjir awal September lalu dipasok bantuan. Sebagian besar sekolah yang sempat terendam mengalami kerusakan pada tembok pagar dan sejumlah invetaris rusak, terutama barang elektronik seperti laptop.

“Dari data kami, ada beberapa SD di Pengambengan, Baluk, Tegabadeng, dan Loloan yang terendam banjir. Sebelumnya, kita bantu alat penyedot air, sekarang sudah mulai recovery dan aktivitas belajar sudah dilakukan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Jumat (26/9).

Dari pendataan, pagar sekolah di SD 1 Pengambengan yang roboh sehingga air lebih cepat masuk. Begitu juga di SD 5 di Desa Baluk, sempat terendam. “Ada sekitar 7 sekolah, tadi kita bantu alat-alat pembersih seperti sapu, alat pel, dan lain-lain untuk membantu membersihkan sisa banjir,” terangnya.

Baca juga:  58 RT di Empat wilayah Jakarta Masih Tergenang Banjir

Alat-alat kebersihan ini diberikan secara bertahap dimulai di Pengambengan dan Baluk. Selanjutnya, bantuan akan menyasar SD di Tegal Badeng dan Loloan, Kecamatan Negara. Bantuan tersebut dari pemerintah provinsi dan ditambah dengan susu UHT untuk siswa serta air mineral.

“Bantuan ini untuk recovery lingkungan sekolah, terutama bersih-bersih pascabanjir. Untuk kerusakan sekolah sudah kita data juga melalui Dinas Pendidikan, dan kita sudah ajukan. Termasuk tembok pagar yang roboh di SDN 1 Pengambengan,” tambah Agus Artana.

Baca juga:  Gawat, Ketersediaan Air di Jawa Kritis

Sementara itu, di masa pemulihan pascabanjir, dilakukan penanaman ratusan bibit pohon mahoni dan pala, di kawasan DAM Mendoyo Dauh Tukad dan Tukad Kaliakah, Jumat (26/9). Upaya ini sebagai langkah mitigasi bencana sekaligus pelestarian lingkungan di wilayah hulu sungai.

Penanaman bibit pohon keras ini diharapkan dapat memperkuat struktur tanah, mencegah longsor, dan meningkatkan daya serap air hujan, disamping untuk pemulihan vegetasi yang rusak akibat banjir dan erosi.

Baca juga:  Cetak SDM Unggul, Gubernur Koster Berkomitmen Sejahterakan Guru

Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa bencana banjir sebelumnya meninggalkan dampak yang cukup serius, seperti erosi tanah, pencemaran sungai, dan rusaknya vegetasi alam. “Salah satu langkah konkret yang kami ambil adalah penanaman pohon ini. Ini bukan hanya pemulihan, tetapi juga bentuk mitigasi jangka panjang. Kami ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, memperbanyak lahan hijau, dan menjaga daerah resapan air,” ujarnya. (Surya Dharma/balipost)

 

BAGIKAN