
AMLAPURA, BALIPOST.com – Kasus bullying atau perundungan yang terjadi di dunia pendidikan di Kabupaten Karangasem terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Karangasem, hingga Oktober 2025 jumlah kasus bullying mencapai ratusan kasus di Bumi Lahar.
Plt. Sekdis, I Nyoman Sepel Dyantara didampingi Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Karangasem, Ni Made Laba Dwikarini, mengungkapkan, kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data yang dimiliki, jumlah kasus bullying di Kabupaten Karangasem hingga bulan Oktober 2025 mencapai ratusan kasus.
“Kasus bullying ini terjadi di sekolah SMP, SMA/SMK sebanyak 600 kasus. Dari jumlah kasus yang terjadi, kasus bullying ini lebih banyak terjadi di sekolah-sekolah swasta,” ujarnya saat kegiatan forum konsultasi publik (FKP), pada Jumat (21/11).
Sepel Dyantara mengatakan, dengan adanya kasus bullying ini, pihaknya telah memberikan konseling kepada siswa di sekolah tersebut. Dalam pemberian konseling ini, pihaknya berkoordinasi dengan guru BK (Bimbingan Konseling) yang ada di sekolah tersebut.
“Dari kasus yang terjadi, kita akan melihat kasus mana yang urgen untuk mendapatkan penyelesaian itu yang kita diutamakan untuk segara dapat kita selesaikan. Dalam penyelesaian kasus ini lebih mengutamakan restoratif justice (RJ),” katanya.
Menurut Sepel Dyantara, untuk menyelesaikan kasus, apabila pihaknya belum mampu menyelesaikannya kasus itu, maka pihaknya akan merujuk ke tempat yang lebih mempuni untuk menyelesaikan kasus tersebut. “Kalau memang membutuhkan pendampingan psikolog untuk menangani kasus itu, maka kita akan carikan psikolog atau psikiater untuk korban bullying,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kasus bullying ini adalah, di antaranya karena faktor keluarga, teman dengan temannya di lingkungan sekolah.
“Ada yang rebutan pacar ada juga terkait masalah kemapuan,” imbuhnya.
Ia menyatakan, pihaknya nanti akan turun bersama dengan Disdikpora untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada siswa terkait dampak bullying tersebut. (Eka Parananda/balipost)










