Suasana Lapas Kerobokan. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Wacana pemindahan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan ke kawasan pinggiran kota mendapat sambutan positif dari Pemerintah Kabupaten Badung.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menegaskan, apabila rencana tersebut terealisasi, pihaknya akan menyulap lahan eks LP Kerobokan menjadi taman kota representatif yang selama ini belum dimiliki masyarakat Badung.

Pernyataan itu disampaikan Adi Arnawa saat melantik Bunda PAUD di Puspem Badung, Kamis (25/9) lalu. Menurutnya, Badung belum memiliki taman kota yang bisa menjadi ruang publik, sementara fasilitas yang ada masih sebatas taman bermain anak.

“Kami di Badung sementara ini kan belum punya taman kota. Malahan taman bermain anak kita ada di pusat pemerintahan. Nah sekarang saya dorong di kecamatan-kecamatan, saya akan buat taman kota. Saya sudah berjuang sama Pak Gubernur mudah-mudahan Lapas Kerobokan itu saya akan sulap menjadi taman kota,” ungkapnya.

Baca juga:  Atlet Porprov Badung Dipantau UNJ

Adi Arnawa menambahkan, dirinya sudah menghadap pemerintah pusat bersama Gubernur Bali terkait rencana tersebut. Bahkan, gagasan memindahkan LP Kerobokan dan mengalihfungsikan lahannya menjadi taman kota dinilai sejalan dengan kebijakan nasional.

“Saya sudah menghadap Pak Menteri bersama Pak Gubernur. Kelihatannya ada lampu hijau. Ternyata apa yang menjadi ide itu ternyata sejalan dengan idenya Pak Presiden, Pak Prabowo Subianto. Beliau katanya menyarankan lapas-lapas yang ada di kota itu agar dibawa ke pinggir, jangan di kota,” jelasnya.

Baca juga:  Gempabumi di Darat Guncang Tejakula

Menurut Adi Arnawa, luas lahan LP Kerobokan yang mencapai sekitar 3,9 hektar di Kecamatan Kuta Utara sangat potensial dimanfaatkan menjadi ruang terbuka hijau sekaligus pusat rekreasi warga.

“Kebetulan ada di wilayah Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Utara dengan luasan kalau enggak salah sekitar 3,9 hektar itu saya akan sulap menjadi taman,” katanya.

Ia menambahkan, pedestrian dan trotoar menuju LP Kerobokan sudah lebih dulu ditata dan diperlebar sehingga mendukung akses masyarakat.

Baca juga:  Ribuan Pelamar PPPK di Badung Tak Lolos Administrasi

“Walaupun itu anggarannya cukup besar tapi itu demi tumbuh kembangnya anak-anak kita di Badung agar besok-besok tidak bingung mencari tempat bermain. Kalau di Renon penuh jauh ya, Lumintang jauh. Akhirnya kan bermain di mall. Secara tidak langsung itu ngajarin anak yang mohon maaf konsumtif,” terangnya.

Dengan adanya wacana ini, Pemkab Badung berharap ke depan masyarakat bisa memiliki ruang terbuka publik yang layak, ramah anak, dan menjadi ikon baru di kawasan Badung Utara. (Parwata/balipost)

BAGIKAN