Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa (BP/istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung serius mendukung program keluarga berencana (KB) empat anak yang digagas Gubernur Bali. Dukungan itu tidak hanya berupa kebijakan, tetapi juga rencana pemberian insentif bagi keluarga yang bersedia memiliki anak hingga empat orang. Langkah ini diyakini mampu menjaga kelestarian budaya Bali di tengah menurunnya populasi masyarakat asli Bali.

Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa menegaskan komitmennya untuk mengawal program tersebut. Ia menilai, gagasan Gubernur Bali Wayan Koster untuk mendorong keluarga memiliki empat anak merupakan langkah strategis demi menjaga kesinambungan generasi penerus adat dan budaya Bali.

“Saya sangat mendukung program Bapak Gubernur untuk satu rumah tangga itu biar punya anak empat orang. Dulu ada program KB karena menuju kualitas, namun sekarang bagaimana kita melestarikan budaya Bali. Ketika orangnya ini tidak ada, tidak akan tergantikan oleh siapapun. Maka saya berpikir setelah saya analisa, benar juga program Pak Gubernur untuk minta pada masyarakat Bali memiliki anak empat orang,” ujar Adi Arnawa pada Kamis (25/9).

Baca juga:  Polres Bentuk Tim Gabungan Tindak Balapan Liar

Menurutnya, diperlukan strategi agar masyarakat termotivasi untuk memiliki lebih banyak anak. Salah satunya dengan pemberian insentif khusus. “Namun saya berpikir bagaimana caranya untuk memotivasi masyarakat mau memiliki anak empat. Dengan cara apa? Saya akan mencoba memberikan insentif buat yang punya anak ketiga dan keempat,” tegasnya.

Adi Arnawa mengungkapkan, dukungan terhadap program tersebut tidak lepas dari data yang menunjukkan adanya ancaman penurunan populasi masyarakat Bali. Berdasarkan riset, dalam rentang 30–50 tahun ke depan, jumlah orang Bali bisa semakin menyusut drastis. Bahkan saat ini, hanya 4 persen keluarga yang memiliki anak keempat.

Baca juga:  Galungan, Produksi Sampah di Denpasar Naik Puluhan Persen 

“Banyangkan coba 30 tahun lagi, 50 tahun lagi, orang akan memiliki anak 1 orang, akhirnya dikekang tidak boleh ini dan itu, akhirnya tidak punya improvisasi, sehingga akan menjadi anak papa dan mama dan gadget,” ungkapnya.

Untuk itu, Pemkab Badung berencana mengintegrasikan program insentif dengan kebijakan pendidikan dan kesehatan. Apalagi, mulai 2026, keluarga dengan penghasilan di bawah Rp5 juta per bulan akan mendapatkan beasiswa kuliah S-1 yang sepenuhnya ditanggung pemerintah. Untuk insentif anak ketiga dan keempat akan dirancang dengan memberikan bantuan biaya persalinan dan dukungan 1.000 hari pertama kehidupan agar anak terhindar dari stunting.

Baca juga:  Literasi Budaya Merawat Generasi

Seperti diketahui, Gubernur Bali Wayan Koster menekankan bahwa pihaknya tidak menutup diri terhadap kehadiran orang luar yang mencari penghidupan di Pulau Dewata. Namun, ia mengingatkan agar kehadiran pendatang tidak sampai menggerus jumlah penduduk asli Bali. “Di Bali bukan persoalan jumlah siapa yang datang ke Bali, tetapi siapa yang kami ajak untuk mengurus budaya,” ujar Koster.

Dengan dukungan penuh dari Pemkab Badung melalui insentif, program KB empat anak diharapkan mampu mencetak lebih banyak generasi Komang dan Ketut di masa depan. Upaya ini bukan sekadar menambah jumlah penduduk, tetapi juga memastikan keberlanjutan budaya Bali agar tetap lestari di tengah derasnya arus globalisasi dan urbanisasi. (Parwata/balipost)

 

BAGIKAN