Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan terkait program paket ekonomi usai rapat koorddinasi dengan Presiden Prabowo Subianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pemerintah tengah mematangkan strategi insentif terbaru untuk menarik dana dolar milik warga negara Indonesia (WNI) yang selama ini disimpan di luar negeri agar kembali ke Tanah Air.

Upaya menarik dana dolar ini disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, Jumat (19/9) dikutip dari Kantor Berita Antara.

Ia mengatakan rencana ini bisa dijalankan dalam waktu sekitar satu bulan ke depan.

Baca juga:  PANDI Terima Peningkatan Laporan Phising di Kuartal Pertama

“Ini tentang rencana bagaimana menarik uang-uang dolar yang orang suka taruh di luar supaya balik ke sini (Indonesia, red). Tapi, masih belum matang, masih kita matangkan lagi,” katanya seusai menghadap Presiden Prabowo Subianto.

Purbaya menjelaskan, skema yang tengah disiapkan sepenuhnya berbasis pasar (market-based), sehingga tidak bersifat pemaksaan. Ia mengatakan, pemerintah akan menawarkan insentif menarik agar masyarakat lebih memilih menyimpan dana dolar di Indonesia dibanding mengirimnya ke luar negeri.

Baca juga:  Perkuat Akses ke Destinasi Wisata, Kemen PUPR Bangun Banyak Tol

“Kira-kira akan ada insentif di mana orang Indonesia lebih suka naruh uang dolar di sini dibanding di luar,” ujarnya.

Menurutnya, meski suplai dolar dalam negeri saat ini relatif membaik, masih terdapat aliran dana yang bergerak ke luar negeri setiap bulan.

Dengan menjaga agar dana tersebut tetap berada di dalam negeri, kata Purbaya, cadangan devisa dapat meningkat, suplai dolar perbankan bertambah, dan pembiayaan proyek-proyek strategis, termasuk hilirisasi industri, bisa lebih terjamin dengan bunga yang kompetitif.

Baca juga:  Warga Kukuh Marga Kesulitan LPG 3 Kg

Purbaya menekankan bahwa detail kebijakan masih difinalisasi, namun menilai rencana insentif ini sangat potensial untuk memperkuat stabilitas keuangan nasional sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi domestik. (kmb/balipost)

BAGIKAN