Salah satu bangunan di SD 5 Dauhwaru yang mengalami kerusakan. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Di Kabupaten Jembrana masih banyak bangunan sekolah yang mengalami kerusakan. Dari data di Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana, tercatat 9 sekolah dasar (SD) dan 4 SMP yang mengalami kerusakan. Salah satu sekolah yang parah rusak di SDN 5 Dauhwaru di Lingkungan Sawe Rangsasa, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana yang rusak sejak tahun 2021 lalu.

Namun, hingga saat ini belum ada penanganan. Kerusakan terbanyak di bagian atap bangunan kelas. Kerusakan parah pada atap plafon satu bangunan sekolah yang terdiri dari tiga kelas, satu ruang kepala sekolah serta tiga toilet atau WC murid.

Baca juga:  Terpidana Ganja Sintetis Ajukan PK

Selain atap plafon yang jebol, beberapa konstruksi atap bangunan dari rangka baja tersebut juga rusak dan lepas. Termasuk beberapa genteng yang pecah. Bahkan salah satu kelas, tidak ada pintu, sehingga sementara ditutup dengan seadanya.

Kepala SDN 5 Dauhwaru, Sukati kepada wartawan beberapa waktu lalu mengatakan saat dirinya menjabat kondisi bangunan sudah seperti ini. Beberapa bangunan nyaris sudah tidak ada atap plafon dan genteng banyak yang bocor.

Selain itu kontur tanah juga terbilang labil, sehingga tidak hanya atap bangunan yang rusak, tembok bangunan juga retak. Sehingga kondisi kerusakan bangunan sekolah tersebut diperkirakan sekitar 80 persen.

Baca juga:  Tabanan Pungut Retribusi Penggunaan Fasilitas Umum Unggulan

Hingga tahun 2025 ini, sekolah tersebut belum mendapatkan bantuan perbaikan. Kondisi sekolah yang semakin mengkhawatirkan sangat membahayakan proses belajar mengajar di sekolah. Para murid dan orang tua murid juga sangat mengharapkan sekolah mereka dapat diperbaiki.

Selain di SDN 5 Dauhwaru, sejumlah SD lainnya juga mengalami kerusakan seperti di SDN 2 di Yehembang, Kecamatan Mendoyo dan SMP di Air Kuning, Kecamatan Negara. Bangunan sudah retak dan nyaris longsor karena berada di dekat jurang. Begitu juga untuk SMPN 5 Negara di Air Kuning, Jembrana, ada bangunan yang kondisinya sudah rusak berat dan tidak layak untuk belajar mengajar. Dari data yang telah diajukan dan terdata di Dinas, ada 9 SD yang mengalami kerusakan di Jembrana. Selain itu juga ada 4 SMP yang mengalami kerusakan dan perlu diperbaiki.

Baca juga:  Gempa Berpusat di Lombok, 6 rumah di Pagayaman Rusak Berat

Salah satu penunjang rehab bangunan SD ini diharapkan bisa dari Dana Alokasi Khusus. Namun, dengan kondisi tahun depan anggaran transfer dari pusat khususnya untuk Pendidikan nol, maka akan terkendala. (surya dharma/balipost)

BAGIKAN