dr. Ida Bagus Surya Wira Andi, S.Ked., M.M.,(BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com –  Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan memastikan ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) dalam kondisi aman, di tengah tingginya kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR). Saat ini Tabanan memiliki stok 2.765 vial/dosis VAR dan 30 vial SAR tersebar di puskesmas rabies center, RSUD Tabanan, serta RSUD Singasana.

Kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) tahun 2025 rupanya cukup tinggi di Tabanan. Dimana sejak Januari–Agustus 2025 tercatat sebanyak 5.717 kasus dan telah ditangani di seluruh fasilitas kesehatan di Tabanan, dengan 6 (enam) spesimen hewan terkonfirmasi positif rabies.

Baca juga:  Vaksinasi HPR di Tabanan Baru Terealisasi 50 Persen dari Target

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Ida Bagus Surya Wira Andi, S.Ked., M.M., menjelaskan, dalam kasus gigitan terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam  penanganan kasus gigitan hewan penular rabies. Yang paling utama dan terpenting yakni mencuci luka gigitan atau cakaran hewan penular rabies menggunakan air dan sabun selama kurang lebih 15 menit. Pencucian ini merupakan hal yang sangat penting dan harus segera dilakukan setelah terjadi (jilatan, cakaran atau gigitan) oleh hewan penular rabies untuk membunuh virus rabies yang berada di sekitar luka gigitan.

Setelah itu, korban bisa  diberikan antiseptik untuk membunuh virus rabies yang masih tersisa di sekitar luka gigitan. Selanjutnya, pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR),

Baca juga:  Pascaberkelahi dengan Caleg, Sekretaris Golkar Klungkung Masih di RSUD Klungkung

Dan terkait ketersediaan VAR, Dinas Kesehatan menegaskan masyarakat tidak perlu panik, sebab stok vaksin dalam keadaan aman untuk mengantisipasi kebutuhan tambahan.

“Stok VAR dan SAR di Kabupaten Tabanan terkendali dan mencukupi. Kami pastikan seluruh korban gigitan, termasuk kasus terbaru di Batukau, mendapat vaksinasi sesuai prosedur hingga tuntas,” katanya, Rabu (24/9).

Para korban gigitan ditetapkan menerima empat dosis VAR lengkap, dengan pemantauan kesehatan berkala. Proses vaksinasi dilanjutkan di puskesmas rabies center terdekat dengan membawa kartu kontrol VAR yang sebelumnya diterbitkan Puskesmas Pupuan I.

Baca juga:  Puluhan HPR Divaksin Rabies

Selain penanganan medis, Dinkes juga berkoordinasi dengan Forum Perbekel se-Kabupaten Tabanan untuk memperkuat sosialisasi penanganan awal gigitan, yakni pencucian luka yang benar sebelum vaksinasi. Koordinasi lintas daerah juga dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Buleleng, serta Provinsi Bali, guna memastikan tidak ada korban yang terlewat, termasuk mereka yang mungkin berobat di luar Tabanan.

Masyarakat diimbau tetap waspada, tidak menunda penanganan, dan segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gigitan hewan penular rabies.(Puspawati/balipost)

 

BAGIKAN