Pohon di tepi Tukad Badung dihiasi sampah plastik setelah banjir bandang di Denpasar. Komunitas Malu Dong bersama berbagai elemen masyarakat melakukan pembersihan pada Sabtu (20/9) serangkaian World Cleanup Day yang diperingati tiap 20 September 2025. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Banjir bandang yang terjadi pada Rabu (10/9) masih menyisakan beragam persoalan lingkungan di Denpasar. Salah satunya pemandangan pohon yang dihiasi sampah plastik yang terbawa arus sungai saat meluap.

Pemandangan yang tidak biasa ini bisa dilihat di sejumlah pohon yang berlokasi di tepi sungai sebelah utara Jembatan Jalan Gajah Mada, Denpasar.

Pada Sabtu (20/9), ribuan orang dikerahkan untuk melakukan pembersihan sampah plastik ini. Kegiatan untuk memperingati World Cleanup Day ini diinisiasi Komunitas Malu Dong.

“Dari jembatan Jalan Gajah Mada menuju jembatan Jalan Kartini, ada banyak sampah tersangkut di pohon dan tepi sungai,” ungkap Komang Sudiarta, Founder Komunitas Malu Dong yang ditemui di lokasi.

Baca juga:  Wisman Bersitegang saat Melukat di Tirta Empul Viral, Pecalang akan Tingkatkan Pengawasan

Ia mengatakan fokus pembersihan adalah pada sampah plastik terutama residu, yang tidak memiliki nilai ekonomi, baik yang tersangkut di pohon maupun di tepian sungai. “Peserta sudah kita sampaikan bahwa kita hanya mengambil sampah-sampah plastik saja,” ujarnya.

Pembersihan dan pengangkutan sampah juga dibantu tim IOF (Indonesia Off Road Federation) sebanyak 27 mobil offroad. Tim ini yang akan mengangkat sampah dari bawah sungai ke atas.

Baca juga:  Dari Pusat Setujui Hibah Pariwisata Bali hingga Penyumbang Pasien COVID-19 Sembuh Terbanyak

Total peserta yang terlibat 1.000 orang dari semua komunitas dan sekolah yang telah bekerja sama dengan Komunitas Malu Dong. Pembersihan sampah plastik nyangkut di pohon itu dimulai pukul 16.00 hingga pukul 18.00. Selama dua jam berjibaku dengan sampah plastik, peserta bersih-bersih berhasil mengumpulkan sampah hingga 6 truk.

Pembersihan pascabanjir telah beberapa kali dilakukan berbagai pihak. Namun ia mengaku bahwa tidak hanya aksi bersih-bersih yang dilakukan, tapi juga bentuk edukasi pada masyarakat agar tidak membuang sampahnya lagi di sungai.

Baca juga:  Disertai Ledakan, Gudang Mebel Terbakar

“Harapannya tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah ke sungai,” tandas Komang Bemo, sapaan akrabnya.

Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di tempat terpisah mengatakan pihaknya mengerahkan seluruh desa/kelurahan untuk memperingati World Cleanup Day. Kegiatan yang digelar pada Minggu (21/9) ini melibatkan berbagai unsur.

Diharapkan sehari setelahnya, 22 September, Denpasar siap untuk bangkit dan melakukan pemulihan-pemulihan di berbagai sektor pascaditerjang banjir bandang yang menewaskan 12 orang dan 1 orang masih hilang. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN