Jalur khusus dan pemeriksaan berlapis diterapkan untuk kendaraan logistik B3 yang menyeberang.(BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Pengiriman logistik Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang menyeberang antar pulau disediakan jalur khusus. Karena karakteristiknya yang berbahaya, logistik B3 akan diangkut melalui jalur khusus yang sepenuhnya terpisah dari penumpang dan barang umum. Hal ini telah diterapkan di lintas penyeberangan Ketapang Gilimanuk.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, Rabu (17/9) mengatakan seluruh prosedur ini wajib mengikuti standar ketat yang telah ditetapkan. “Setiap tahapan pengiriman logistik B3 dilakukan sesuai protokol keselamatan untuk meminimalkan risiko, baik terhadap lingkungan maupun masyarakat,” jelas Heru.

Baca juga:  Macet Parah Menuju Ketapang, Perusahaan Otobus Bali Pangkas Pergerakan Armada

Jalur khusus ini dirancang dengan sistem pengecekan berlapis, mulai dari verifikasi dokumen, proses muat, hingga penyimpanan di atas kapal. Pemisahan bertujuan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pengguna jasa penyeberangan. Menurutnya kebijakan ini sejalan dengan komitmen ASDP memperkuat layanan berbasis keselamatan dan kepatuhan terhadap standar lingkungan.

Layanan ini sudah mencakup penyeberangan long distance ferry (LDF) di lintasan yang dilayani ASDP, dengan skema pemesanan yang fleksibel dan sistem yang transparan. Pengguna jasa juga bisa memantau langsung proses pengiriman.

Baca juga:  Berhasil Diindentifikasi, Ini Identitas Mr. X dan Ms. X

Pengiriman bahan B3 selama ini sangat penting bagi sektor industri, energi, dan kesehatan. Dengan distribusi yang lebih aman, kelancaran pasokan di seluruh Indonesia dapat terus terjamin.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan layanan ini telah beroperasi di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur, yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali. Saat ini, ASDP menggandeng dua mitra strategis, yaitu PT Wira Energi dan PT Gagas Energi Indonesia, untuk mengoptimalkan layanan ini.

Baca juga:  Arus Balik Nyepi, Kendaraan Pribadi Padati Ketapang

Shelvy menegaskan pemisahan jalur B3 bukan hanya fokus pada keselamatan, tetapi juga keberlanjutan rantai pasok. “Kami ingin memastikan setiap operasional logistik berjalan terkendali sekaligus selaras dengan standar lingkungan yang berlaku,” tambahnya. (Surya Dharma/balipost)

 

BAGIKAN