
NEGARA, BALIPOST.com – Belakangan ini mainan anak-anak gangsing dari penghapus dan paku payung viral di kalangan siswa sekolah dasar. Mainan gangsing yang dibuat menggunakan tiga atau empat penghapus balok dan dibawahnya ditancap paku payung ini sering memakan korban luka tertancap paku payung yang lepas.
Di Jembrana, mainan viral gangsing penghapus ini juga marak dimainkan anak-anak sekolah dasar. Siswa rela membeli sejumlah penghapus untuk dibuat mainan tersebut. Beberapa kejadian dampak dari mainan viral itu, paku payung kecil berserakan dan beberapa korban tertusuk paku payung tersebut di tempat umum.
Seperti yang terjadi di salah satu tempat rekreasi umum di Kota Negara, seorang bocah 4 tahun yang sedang bermain, Senin (15/9) sore, telapak kakinya tertusuk paku payung hingga mendapatkan perawatan di salah satu IGD di rumah sakit. Diduga paku payung kecil ini dari mainan gangsing penghapus yang belakangan viral.
Ternyata kejadian tertusuk paku payung ini, sudah beberapa kali terjadi. Salah satu IGD Puskesmas di Jembrana, menerima pasien serupa beberapa kali. Satu sisi mengajarkan kreativitas anak membuat mainan sendiri, namun dampak negatifnya paku payung yang digunakan sering lepas dan membahayakan orang maupun pengguna jalan. Selain itu, anak-anak banyak membeli penghapus balok untuk digunakan bahan mainan tersebut.
“Lagi viral, anak saya sering beli penghapus, ternyata untuk buat mainan itu. Sekarang di sekolah sudah melarang untuk mainan itu,” terang Komang Adnyana, salah seorang orang tua siswa SD, Selasa (16/9).
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Jembrana I Gusti Putu Anom Saputra, menghimbau di tiap sekolah untuk mengantisipasi mainan viral ini. Karena dampaknya lebih banyak negatif dibandingkan manfaatnya. “Kita himbau, terlebih lebih banyak dampak negatif dibanding positifnya, ” kata Saputra. (Surya Dharma/Balipost)