Suasana di sekolah rakyat di Tabanan. (BP/Bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Jika sebelumnya sempat diwarnai ‘drama’ tangisan dan keengganan bersekolah pada minggu-minggu awal, kini para siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 17 Tabanan mulai betah dan menikmati suasana belajar.

Kepala SRMP 17 Tabanan, I Putu Jaya Negara, mengatakan, tantangan terbesar di awal masuk sekolah yakni menumbuhkan kenyamanan bagi siswa. “Awalnya memang ada beberapa yang menangis karena berat meninggalkan rumah. Tapi sekarang sudah berbeda, sekarang mereka bahkan enggan pulang meski jam pelajaran usai,” jelasnya, Minggu (15/9).

Baca juga:  Harus Kembali Mengungsi, Sejumlah Siswa Batal Ikut UAS

Ia mengatakan, kebersamaan dengan teman sebaya yang menjadikan semangat mereka terbentuk. Adaptasi yang baik antar siswa juga membuat suasana kelas lebih hidup. “Interaksi sudah terbangun, anak-anak lebih nyaman, sehingga tidak ada lagi drama tangis seperti sebelumnya,” tambahnya.

Sementara itu dari sisi pengajar, kebutuhan tenaga pendidik juga mulai terpenuhi. Sekolah yang sempat kekurangan guru Bimbingan Konseling (BK) kini sudah mendapat pengganti. Hanya saja, guru agama Katolik masih menunggu penugasan dari Kementerian Agama. “Kami harap segera terpenuhi agar layanan belajar bisa lebih maksimal,” ujarnya.

Baca juga:  Penjelasan Zonasi dan Domisili

Untuk mendukung kualitas pembelajaran, SRMP 17 Tabanan saat ini masih menjalani tahap matrikulasi atau kurikulum persiapan. Program ini berlangsung selama 2–3 bulan dengan fokus pada pembentukan karakter dan kesiapan belajar siswa sebelum memasuki pelajaran inti.

Ke depan, siswa dijadwalkan menerima buku pembelajaran dan laptop sebagai sarana pendukung. “Sebagian fasilitas memang masih terbatas, seperti laptop dan buku. Untuk seragam, siswa baru menerima dua pasang. Namun secara bertahap fasilitas akan dilengkapi,” terang Jaya Negara. (Puspawati/Balipost)

Baca juga:  Aturan Jelas, Kompromi Jalan Terus

 

BAGIKAN