
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pelaku pariwisata di Badung berharap masyarakat Bali, khususnya di Badung menjaga suasana yang aman, nyaman, dan bersih. Sebab, situasi yang tidak kondusif dapat memengaruhi persepsi wisatawan mancanegara, bahkan memicu kebijakan negara lain berupa travel warning.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Ngurah Rai Surya Wijaya, menyampaikan keprihatinannya atas dinamika sosial yang belakangan terjadi di tengah masyarakat. Namun, pihaknya menekankan pentingnya menjaga situasi tetap damai dan kondusif demi keberlangsungan sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali.
“Kami memahami adanya kekecewaan dari masyarakat terhadap sejumlah kebijakan. Namun, mari kita semua menahan diri dan tidak terprovokasi agar situasi tetap terkendali,” ujar Surya Wijaya, pada Senin (1/9).
Menurutnya, pariwisata adalah sektor vital bagi Bali dan menjadi lokomotif penggerak ekonomi yang menghidupi jutaan masyarakat. Ia bahkan menyebut pariwisata sebagai “ayam bertelur emas” yang harus dijaga bersama-sama agar terus memberi manfaat jangka panjang.
“Travel warning merupakan langkah yang wajar dari negara-negara lain, tapi itu bukan larangan bepergian (travel ban). Itu sifatnya imbauan pemberitahuan agar warga negara terkait agar lebih berhati-hati,” tegasnya.
Meski demikian, Surya Wijaya optimis tren positif kunjungan wisatawan ke Bali tetap terjaga. Pada Agustus saja, tercatat 4,6 juta wisatawan berkunjung, dan target 6,5 juta wisatawan hingga akhir tahun diyakini tercapai asalkan situasi tetap aman. Ia pun mengimbau masyarakat Bali, termasuk pelaku usaha dan semua pihak yang berkegiatan di pulau ini, untuk menjaga suasana yang aman, nyaman, dan bersih.
“Kita sudah melewati masa-masa sulit seperti bom Bali dan pandemi. Saat ini kita sedang dalam tahap pemulihan. Jangan sampai kejadian yang ada justru merugikan kita sendiri,” tambahnya.
Surya Wijaya juga meminta agar informasi yang beredar di masyarakat disampaikan secara jernih dan akurat. Ia menekankan pentingnya peran anggota PHRI dalam menyampaikan informasi sesuai fakta. “Sekarang ini suasana masih sensitif, jadi mari kita semua bijak menyikapinya,” imbaunya.(Parwata/balipost)