Stok beras di salah satu pelaku usaha di Kabupaten Tabanan. (BP/man)

TABANAN, BALIPOST.com – Situasi nasional yang diwarnai aksi demonstrasi di sejumlah daerah belakangan ini sempat menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya pasokan bahan pangan, khususnya beras. Namun, kondisi di Kabupaten Tabanan, dipastikan masih terkendali. Pasokan beras di tingkat usaha retail berjalan normal tanpa adanya lonjakan permintaan dari konsumen.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tabanan, I Wayan Sidhiarta Astawa menegaskan, sejauh ini tidak ada tanda-tanda kepanikan di masyarakat. Fenomena pembelian secara berlebih (panic buying) yang biasanya muncul saat isu kelangkaan bahan pokok mencuat, hampir tidak terlihat di Tabanan. Konsumen tetap berbelanja kebutuhan di kalangan usaha ritel, termasuk beras sesuai keperluan harian.

Baca juga:  Dana LUEP Dihentikan, Perpadi Pinjam di Bank

“Untuk di Bali, khususnya di Tabanan, masyarakat cenderung berbelanja seperti biasa. Tidak ada lonjakan pembelian beras secara berlebihan. Karakter masyarakat Bali lebih memilih fokus bekerja dan mengurus keluarga sehingga tidak mudah terpengaruh situasi demo,” ungkap Sidhiarta, Senin (1/9).

Meski demikian, ia mengakui ada sedikit keterlambatan distribusi beras yang berasal dari luar Pulau Bali. Hal ini terjadi mengingat kondisi logistik di beberapa daerah berpotensi terdampak demonstrasi. Namun, keterlambatan tersebut tidak sampai menimbulkan kekurangan pasokan di Tabanan, mengingat pasokan beras maupun bahan pangan lainnya yang bersumber dari pemasok lokal di Bali tetap aman dan terkondisikan sehingga tidak mengganggu ketersediaan di pasaran.

Baca juga:  Harga Beras di Jembrana Merangkak Naik

“Kami berharap Tabanan dan Bali secara umum tetap kondusif. Kalau sampai ada demo anarkis, yang berat bukan hanya pelaku usaha, tapi masyarakat luas juga akan terdampak,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan Kabid Perdagangan Disperindag Tabanan, Ni Ketut Sukartini. Kata dia, hingga kini pasokan dan permintaan bahan pangan di sejumlah pasar masih berjalan normal. Hasil monitoring di sejumlah pasar, sebagian besar harga bahan pangan bahkan mengalami penurunan dibandingkan dengan perdagangan minggu sebelumnya.

Baca juga:  Ringankan Beban Rakyat Saat PPKM Darurat, Seribu Kilo Beras Didistribusikan di Gianyar

Rinciannya, harga bawang merah merosot dari Rp45.000 menjadi Rp35.000 per kilogram. Selanjutnya, cabai merah besar turun dari posisi Rp30.000 menjadi Rp25.000 per kilogram, dan cabai keriting turun Rp40.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram.

Kemudian, daging babi turun Rp90.000 per kilogram menjadi Rp85.000 per kilogram dan telur ayam ras turun Rp29.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Sementara, beras dibanderol tetap stabil di posisi mahal Rp17.000 per kilogram untuk kualitas beras premium dan Rp15.000 per kilogram untuk beras medium. (Ngurah Manik/bisnisbali)

 

 

BAGIKAN