Ribuan Pecalang Bali menyatakan sikap menolak aksi demo anarkis di Bali pada acara Gelar Apel Agung Pecalang Bali, di Lapangan Renon, Senin (1/9). (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ribuan pecalang Bali yang tergabung dalam Pasikian Pecalang Bali dari 1.500 desa adat se-Bali berkumpul dalam Gelar Apel Agung, di Lapangan Renon, Senin (1/9). Mereka menyampaikan sikap pernyataan untuk menyikapi aksi demonstrasi anarkis di Bali yang terjadi pada Sabtu (30/8). Pecalang Bali berkomitmen menjaga dan nindihin gumi tanah Bali.

Ada 6 poin pernyataan sikap pecalang Bali yang disampaikan. Pernyataan sikap ini dibacakan oleh I Nyoman Beker selaku Petajuh Manggala Badung Pasikian Pecalang Bali.

Pertama, menolak segala bentuk demo anarkis di Tanah Gumi Bali. Apalagi, berdasarkan informasi bahwa masa yang melakukan aksi demo anarkis di Tanah Gumi Bali sengaja didatangkan dari luar Bali.

Baca juga:  Gempa Keras Guncang Bali, Hampir Seluruh Wilayah Rasakan Getaran

Kedua, Tanah Gumi Bali adalah tempat kelahiran dan tempat hidup, menghirup udara Bali, serta membangun kehidupan yang sejahtera dan bahagia niskala-sekala, yang menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Bali. Oleh karena itu, Tanah Gumi Bali wajib dijaga oleh seluruh komponen masyarakat Bali. Jangan ada pihak yang melakukan tindakan anarkis menjadikan Bali tidak aman.

Ketiga, Pecalang Bali tidak rela tanah Bali dan keamanan Bali yang sangat kondusif diganggu dan dirusak dengan aksi demonstrasi yang tidak bertanggungjawab dan anarkis.
Keempat, Pecalang Bali akan membela Bali secara niskala-sekala dari perbuatan pihak dari mana pun yang mengganggu dan menodai kesucian Tanah Gumi Bali.

Baca juga:  Dua Hari ke Depan, Gelombang hingga 6 Meter Berpeluang Landa Perairan Bali

Kelima, Pecalang Bali mendukung penuh agar aparat keamanan Negara, TNI, dan Polri dalam mejalankan tugas menjaga keamanan Tanah Gumi Bali, serta menindak tegas para pelaku anarkis dari mana pun yang melanggar peraturan dan memproses secara hukum.

Keenam, Pecalang Bali siap bekerjasama dengan aparat keamanan Negara, TNI, dan Polri, serta seluruh komponen masyarakat dalam menjaga keamanan, ketentraman, dan ketertiban Tanah Gumi Bali.

Gelar Apel Agung dihadiri langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya, Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana, Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Danrem Wirasatya, Kabinda Bali, Danlanal dan Danlanud, serta Forkompimda se-Bali.

Baca juga:  Trump Umumkan Perpanjangan "Social Distancing" hingga 30 April

Gubernur Koster saat menyapa para pecalang Bali menyampaikan terima kasih atas kerja keras pecalang Bali dan kekompakannya datang dari seluruh desa adat se-Bali untuk hadir pada acara gelar Apel Agung Pecalang Bali ini. Bahkan, ada yang bangun dari jam 3 pagi. “Semangat-semangat, suksma rahayu, rahayu, rahayu,” ujar Koster yang disambut yel-yel “Pecalang Bali, Bali Aman, Bali Aman, Bali Aman. Merdeka!. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN