Belasan ribu pecalang Bali yang tergabung dalam Pasikian Pecalang Bali dari 1.500 desa adat se-Bali menyatakan penolakan ormas premanisme di Lapangan Renon, Sabtu (17/5/2025). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Belasan ribu pecalang Bali yang tergabung dalam Pasikian Pecalang Bali dari 1.500 desa adat se-Bali akan kembali memadati Lapangan Renon, Senin (1/9). Mereka melakukan Gelar Apel Agung untuk menyikapi aksi demonstrasi anarkis di Bali yang terjadi pada Sabtu (30/8).

Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet mengungkapkan pecalang Bali akan Gelar Apel Agung di Lapangan Renon besok. Ini dilakukan untuk menunjukkan kesiapan menjaga Bali dari hal-hal yang tidak dinginkan.

“Sama searah yang dideklarasikan tadi (oleh FKUB Bali,red). Dan besok pecalang juga menyampaikan deklarasi juga,” ungkap Sukahet seusai konferensi pers FKUB Bali, di Gedung Jaya Sabha Denpasar, Minggu (31/8).

Baca juga:  Begini Modus Kadis "Peras" Pemohon Izin

Dikatakan, sedikitnya akan ada 15 ribu pecalang se-Bali yang akan hadir dalam Apel Agung Pecalang Bali ini. “Ya ini kan dadakan, mudah-mudahan 15 ribuan lah (pecalang Bali hadir,red),” ucapnya.

Terkait demonstrasi anarkis, Sukahet berharap hal tersebut tidak dilakukan lagi. Dalam menyampaikan aspirasi yang dilindungi UUD 1945 meski dilakukan dengan santun, tertib, dan tidak melanggar hukum. Apalagi, merusak fasilitas negara yang berdampak pada Bali.

Baca juga:  Penangkapan Pelaku Narkoba Naik 3 Kali Lipat, Tak Ada Bandar Dibekuk

“Silakan demo, tetapi yang santun, yang tertib, tidak melanggar hukum lah. Yang penting jangan sampai anarkis, bakar-bakar, merusak fasilitas umum, itu merusak Bali. Kalau ingin merusak Bali, masyarakat Bali pasti mencegah. Mudah-mudahan (tidak terjadi demo lagi,re). Kita imbau kita meminta supaya cukup lah kemarin,” tandasnya.

Sukahet menegaskan bahwa apabila ada yabg ingin merusak Bali melalui tindakan-tindakan anarkis, maka masyarakat Bali berhak menjaga Bali. Ia mengatakan bahwa pecalang Bali siap nindihin gumi Bali membantu aparat kepolisian dan TNI dalam menjaga keamanan Bali. “Kalau nindihin gumi Bali pecalang siap. Tugas pecalang mencegah dan membantu polisi dan TNI (menjaga keamanan Bali,red),” tegasnya.

Baca juga:  Operasi Zebra Digelar, Ini Pesan Kapolda

Ia mengatakan pada aksi demonstrasi yang terjadi pada Sabtu (30/8), baik di Mapolda Bali dan Renon tidak ada benturan antara pecalang Bali dengan massa. “Pecalang dalam membantu tugas polisi dan TNi tidak ada benturan dengan massa. Apalagi, demonstrasi yang dilakukan tidak mengarah ke pecalang. Jangan sampai mengarah ke pecalang, besar urusannya nanti kalau sampai mendahului pecalang,” pungkasnya. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN