
SINGARAJA, BALIPOST.com – Layanan Pengaduan 110 yang disediakan Polri sebagai inovasi komunikasi bebas pulsa untuk masyarakat, ternyata belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Justru belakangan ini banyak masyarakat yang iseng – iseng mempermainkan petugas lewat panggilan telepon.
Padahal layanan yang terintegrasi langsung dengan Command Center Polri ini sejatinya dirancang untuk mempercepat penanganan laporan, dengan menghubungkan pelapor langsung ke Polres atau Polsek terdekat. Data dari Januari hingga Agustus 2025 menunjukkan bahwa sebagian besar panggilan yang masuk justru bernuansa iseng.
“Dari 209 panggilan yang masuk, hanya 11 yang benar-benar berupa pengaduan, 12 berupa informasi masyarakat, dan sisanya—sebanyak 186 panggilan—ternyata prank. Artinya, sekitar 89% dari total panggilan adalah laporan palsu,” ungkap Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rasalin Diaz, dikonfirmasi Minggu (24/8).
Ia menegaskan, aksi iseng semacam ini tidak hanya mengganggu kerja anggota di lapangan, tetapi juga berpotensi menghambat penanganan kasus darurat yang membutuhkan respon cepat.
“Bayangkan jika pada saat bersamaan ada warga yang benar-benar butuh bantuan cepat, tapi terganggu karena saluran sibuk oleh panggilan main-main,” jelasnya.
Meski demikian, layanan 110 tetap menerima sejumlah aduan nyata, mayoritas terkait gangguan ketertiban seperti suara musik keras di malam hari. “Umumnya keluhan datang karena musik keras yang mengganggu warga. Kami tindaklanjuti dengan koordinasi bersama Bhabinkamtibmas dan perangkat desa setempat,” lanjut Iptu Yohana.
Ia juga mengungkapkan kisah unik yang pernah terjadi, seorang penelepon meminta bantuan untuk mengirim surat kepada Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump. Tak hanya menelpon, orang tersebut benar-benar datang ke Polres Buleleng dengan membawa surat tersebut. Setelah diperiksa, diketahui bahwa yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan.
“Setiap pekerjaan pasti ada tantangannya. Kami tetap profesional. Pengaduan tetap kami tanggapi, informasi kami tindaklanjuti,” ujar Iptu Yohana.
Ia pun mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan layanan 110. “Harapan kami, layanan ini bisa dimaksimalkan untuk hal-hal yang benar-benar penting dan mendesak,” pungkasnya. (Yudha/Balipost)