
DENPASAR, BALIPOST.com – Pariwisata yang menjadi lokomotif ekonomi Bali tidak membutuhkan banyak sarjana lulusan perguruan tinggi.
Lapangan pekerjaan yang disediakan pariwisata lebih berupa soft skill. Lulusan SMK dan SMA yang banyak terserap.
“Kalau kerja di hotel itu yang diutamakan yang memiliki soft skill. Dari tingkat terbawah adalah SMK dan teratas adalah Diploma 4 (D4). Kalau S1 yang umum agak sulit didapatkan, kecuali sarjana pariwisata,” kata Wakil Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Suryawijaya saat diwawancarai, Jumat (11/7).
Menurutnya kebutuhan sarjana di industri pariwisata selama ini proporsinya 1 berbanding 10, bahkan lebih. Lulusan vokasi yang jelas memiliki skill masing-masing yang dibutuhkan industri pariwisata.
Baik itu tata boga, tata graha, front office dan sebagainya, sehingga akan lebih mudah dalam penempatannya. Diakuinya proporsi yang banyak dibutuhkan lebih ke SMK dan diploma.
“S1 (sarjana) itu masih umum sifatnya. Jadi agak sulit,” ujarnya.
Namun demikian, kata Suryawijaya, beberapa posisi di industri pariwisata membutuhkan sarjana, yakni sarjana di bagian legal ataupun personalia, bagian akunting serta Teknologi dan Informasi (TI). (Widiastuti/bisnisbali)