Sejumlah masyarakat saat membeli beras SPHP dengan harga harga murah di Pasar Kreneng. (BP/may)

DENPASAR,BALIPOST.com – Penyaluran beras Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Bali, khususnya di Denpasar merupakan bagian dari strategi nasional untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga pangan di masyarakat. Distribusi dilakukan melalui beberapa hal, seperti pasar murah, gerakan pangan murah dan lainnya. Untuk di Kota Denpasar, penyaluran beras SPHP melalui 35 Mitra SPHP Bulog dan bazar pangan, pasar murah dan operasi pasar.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Denpasar, Ni Luh Ketut Sri Yuani, Jumat (22/8) mengatakan, beras SPHP telah disalurkan dan dijual dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET). Per pack (5kg) beras SPHP dijual dengan harga Rp58 ribu atau Rp12.500 per kg. Pembelian dibatasi maksimal 10 kg per orang serta maksimal 2 ton bagi pengecer. Pengecer yang menjual beras SPHP juga wajib terverifikasi melalui aplikasi Klik SPHP. Hal itu bertujuan untuk mencegah penimbunan beras.

Baca juga:  Tukarkan Sampah Plastik dengan Beras

Diakui, pihaknya tak mendapatkan gambaran data kuota beras dari Bulog khusus untuk Denpasar. “Bulog hanya menyebut kuota beras SPHP untuk Provinsi Bali 18 ribu ton lebih. Yang pasti di Denpasar sudah ada beras SPHP baik di pasaran, pasar murah maupun bazar pangan dengan harga di bawah HET Rp12.500 per kg,” ujarnya. Menurutnya mitra SPHP tersebut meliputi Rumah Pangan Kita ata RPK (di luar pasar) dan TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) Ketahanan Pangan (di dalam pasar).

Baca juga:  Berubah Dalam Sehari, Hasil Tes Swab PCR Bingungkan Warga

Sementara itu, Kepala Pasar Kreneng, I Gusti Ngurah Arya Kusuma, pada Jumat (22/8) mengatakan, khusus di Pasar Kreneng beberapa hari terakhir juga sudah ada Gerakan Pangan Murah (GPM) dari Polda Bali. Per hari ini ada 100 sak dengan berat masing- masing 5kg beras dijual di Pasar Kreneng.

Rencananya, lanjut dia, ada 2 ton beras SPHP yang digelontorkan khusus untuk di Pasar Kreneng. Beras tersebut dijual dengan harga Rp57.500 per 5 kg dan per kg Rp11.500. “Pedagang di sini menjual rata-rata Rp12.000 per kg atau Rp60.000 per kg, tidak ada yang sampai harganya melambung tinggi,” tandasnya.

Baca juga:  Jika Restrukturisasi Tak Diperpanjang, Perbankan dan Pelaku Usaha Sama-sama Susah

Walaupun beras SPHP merupakan beras jenis medium, namun animo masyarakat untuk membeli cukup tinggi, apalagi dengan harga murah. Meski jenis beras medium, namun kualitasnya juga cukup bagus dan bersih. Dalam GPM tersebut beras SPHP yang disediakan habis terserap dalam waktu 1 jam sejak pukul 08.00. (Citta Maya/balipost)

 

BAGIKAN