Salah satu kios pedagang sembako yang juga menjual beras di Pasar Umum Negara, Jumat (22/8).(BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Gerakan Pangan Murah yang dilakukan hingga ke pedesaan di Kabupaten Jembrana, berdampak pada penjualan beras eceran di pedagang.3

Namun, beras program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan harga murah ini, tidak berdampak pada segmen beras premium. Justru harga beras premium di pasaran mengalami kenaikan.

Kenaikan harga jual beras premium ini terjadi di Pasar Umum Negara. Sejak Kamis (21/8) harga beras premium mengalami kenaikan Rp 100 per kilogram.

Safi’i salah seorang pedagang sembako di Blok A1, mengungkapkan rerata pedagang eceran untuk beras medium penjualan eceran terpengaruh dengan beredarnya beras SPHP hingga ke kios dan pedesaan.

Baca juga:  Posko Tanah Ampo Terima Pengembalian Beras 23 Ton 

“Kalau beras medium menurun, karena harganya yang lebih murah dan itu sedang dicari pembeli. Kami pedagang di sini tidak jual itu, karena dari pemerintah dan pembelian dibatasi. Tapi setiap pembeli pasti mencari,” terangnya.

Penjualan beras SPHP dibatasi dengan KTP, maksimal dua karung kemasan 5 kilogram. Namun, untuk beras premium justru mengalami kenaikan harga dari distributor.

Sejak sepekan ini terus merangkak naik. Dari sebelumnya 25 kilogram Rp 380.000 menjadi Rp 382.500, atau terjadi kenaikan Rp 100 rupiah per kilogram. “Dari distributornya naik, katanya gabah sulit didapat,” kata Safi’i.

Baca juga:  Tanpa Impor, Cadangan Beras Bulog Masih Aman

Sementara untuk pangan murah, Polres Jembrana dan Kodim 1617/Jembrana juga gencar ikut menyalurkan beras SPHP hingga ke pedesaan. Sejak pekan lalu, Polres Jembrana menyebar penjualan SPHP hingga ke tingkat Polsek dan desa-desa untuk dijual langsung ke masyarakat.

Beras SPHP dijual dengan harga Rp 57.500 per 5 kilogram. Ps. Kasi Humas Polres Jembrana, Ipda I Putu Budi Arnaya, mengatakan saat ini Polres Jembrana telah mendistribusikan beras SPHP ke masyarakat hingga 115,5 ton (115.500 kilogram) atau 23.100 karung kemasan 5 kilogram.

Baca juga:  Produksi Beras di Bangli Merosot

Stok beras SPHP di Gudang Bulog Penyaringan per hari ini ada 17 ton (17.000 kilogram) atau 3.400 kemasan 5 kilogram. Gerakan penyaluran ini dilakukan oleh Polri sebagai upaya memastikan ketersediaan pangan tetap terjaga dan masyarakat bisa memperoleh bahan pokok dengan harga yang wajar.

kegiatan ini adalah bagian dari upaya Polri untuk tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membantu kesejahteraan warga. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN