
DENPASAR, BALIPOST.com – Harga beras menjelang akhir tahun biasanya mengalami peningkatan. Namun pada bulan ini, harga beras justru turun. Penurunan cukup terasa pada beras jenis medium.
Saat ditemui di lokasi, salah seorang pedagang beras grosir di kawasan Ubung, Denpasar, Putu Septiasa mengakui bahwa penurunan harga beras terjadi sejak beberapa minggu terakhir. Bahkan, untuk kualitas medium, penurunan harga cukup terasa.
Untuk kemasan 10 kilogram, beras jenis medium dijual Rp135.000 per sak. Angka ini turun Rp10.000 dari sebelumnya yang senilai Rp145.000 per sak. Sementara, untuk kualitas premium, harga jual saat ini mencapai Rp150.000 per sak, dari sebelumnya Rp155.000 per sak. “Beras polos (medium) cukup terasa karena turunnya Rp10.000. Tapi untuk beras premium sedikit turunnya,” katanya, Minggu (9/11).
Septiasa mengatakan, penurunan beras jelang akhir tahun ini tumben terjadi. Biasanya, jelang akhir tahun, harga beras selalu mengalami kenaikan. “Ia ini tumben terjadi. Biasanya harga naik kalau jelang akhir tahun,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan oleh pedagang kelontong di wilayah Ubung Kaja, Ni Ketut Ladri. Dia mengatakan, untuk harga beras ada penurunan sedikit saat ini. Namun, untuk pembelian eceran diakuinya masih dijual Rp17.000 per kilogram untuk jenis premium dan Rp16.000 per kilogram untuk jenis medium.
Berdasarkan data harga di sigapura.baliporv.go.id harga beras medium turun 2,04 persen atau sebesar Rp298 per kilogram menjadi Rp14.316 per kilogram. Kemudian, beras premium turun 0,67 persen atau Rp105 per kilogram menjadi Rp16.687 per kilogram. (Widiastuti/balipost)










