Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Aliran air PDAM di Denpasar sempat mati hingga terjadi keruh di beberapa kawasan. Mati dan keruhnya air PDAM ini diakibatkan adanya pipa yang terkena garuk alat berat proyek drainase.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma atau PDAM  Kota Denpasar, I Putu Yasa saat dikonfirmasi, Rabu (20/8).

Dikatakannya, terdapat 26 titik proyek yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Denpasar, dan sebagian berdampak pada jalur pipa. “Pipa kami kena garuk alat berat perbaikan drainase. Operatornya tidak memperhatikan pipa yang ada di bawahnya,” jelasnya.

Baca juga:  Pelaku Curanmor Ditangkap, Uang Kejahatan Dipakai Judi Online

Menurut Putu Yasa, pipa yang rusak memiliki panjang sekitar 4–5 meter. Proses perbaikan diperkirakan memerlukan waktu dua hari karena harus disertai penyaringan lumpur agar tidak terbawa ke jaringan rumah warga. “Itu memerlukan waktu untuk perbaikan bisa sampai dua hari apalagi setelah perbaikan harus menyaring lumpur dulu agar tidak masuk ke warga,” ungkapnya.

Sebagai langkah antisipasi, Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma menyiagakan tujuh regu untuk mempercepat perbaikan. Selain itu, dua pengawas juga ditempatkan di lokasi pengerjaan proyek guna menekan potensi kebocoran baru.

Baca juga:  Arus Balik Lebaran, Sudah Setengah Juta Orang Masuk Lewat Gilimanuk

“Kalau yang kena garuk kita lihat memang di Jalan Satelit, Jalan Padma, Jalan Danau Tempe, Jalan Andakasa, Jalan Griya Anyar yang sudah tertangani,” terangnya.

Putu Yasa menambahkan, besaran kerugian akibat kebocoran masih dalam proses perhitungan. Namun prioritas utama saat ini adalah memastikan masyarakat kembali mendapatkan pasokan air bersih tanpa gangguan yang berkepanjangan. (Widiastuti/bisnisbali)

BAGIKAN