
DENPASAR, BALIPOST.com – Distribusi air bersih pun terdampak oleh banjir bandang yang terjadi pada 10 September lalu. Hingga kini masih ada sekitar 15 ribu pelanggan di Kota Denpasar yang aliran airnya belum lancar.
Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewakadharma atau PDAM Kota Denpasar, I Putu Yasa saat diwawancarai, Jumat (19/9) mengatakan, hingga saat ini IPA SPAM Petanu yang berlokasi di Gianyar dan dikelola oleh UPTD PAM Provinsi Bali belum beroperasi. Hal ini membuat masih ada pelanggan yang pengaliran air bersihnya terganggu. Khususnya pada wilayah Denpasar Selatan. “Khususnya yang daerah Serangan, Sidakarya, Benoa, Suwung, Pemogan masih mati,” ungkapnya.
Selain SPAM Petanu, SPAM Penet yang berlokasi di Munggu Badung dan juga dikelola oleh UPTD PAM Provinsi Bali belum mengalirkan air secara maksimal. “Tadi malam baru beroperasi, tetapi belum optimal. Ini berdampak pada gangguan pengaliran di daerah Padangsambian, Perumnas Monang-Maning dan Pemecutan Kelod,” paparnya.
Dengan kondisi tersebut, Putu Yasa menyebut, kurang lebih 15 ribu pelanggan masih terdampak sampai saat ini. Untuk mengurangi dampak, Perumda telah mengerahkan empat mobil tangki air.
Bantuan juga datang dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Bali (BPPWB) dengan tambahan dua mobil tangki. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi,” imbuhnya.
Sebelumnya pada hari pertama pascabanjir, gangguan air PDAM sempat berdampak pada 90 persen pelanggan di Denpasar. Hal tersebut dikarenakan panel untuk menghidupkan pompa pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Waribang, Blusung, SPAM Penet dan Petanu terendam banjir. (Widiastuti/bisnisbali)