Siswa di SDN 5 Sukasada yang terletak di Kelurahan Sukasada menikmati menu nasi, ayam kecap, tempe manis, tumis dan buah melon. (BP/yud)

 

SINGARAJA, BALIPOST.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Buleleng kembali dilaksanakan Selasa (19/8). Kali ini program MBG menyasar sebanyak 2.604 siswa di semua jenjang.

Sebanyak 69 siswa di SDN 5 Sukasada yang terletak di Kelurahan Sukasada menikmati menu nasi, ayam kecap, tempe manis, tumis dan buah melon.

Kepala Sekolah SDN 5 Sukasada, I Putu Jaya Saputra mengatakan untuk kali pertama sekolahnya mendapatkan program MBG. Makanan ini langsung disuplai oleh Dapur Sehat MGB yang berada di Lingkungan Sangket, Sukasada.

Baca juga:  Catat Rekor Baru, Ini 5 Besar Tambah Kasus Capai 3 Digit

“Makan tiba tepat pada pukul 09.15 WITA. Berbarengan dengan jam anak-anak istirahat sekolah. Kami langsung bagikan kepada siswa,” Jelas Jaya Saputra.

Program ini dinilainya bagus, khususnya untuk pemenuhan gizi anak didik saat ini. Terkadang saat anak didik di sekolah maupun di rumah sering sembarangan dalam hal memilih makanan.

“Ini bagus untuk penataan pola makan anak. Apalagi yang diberikan paket menu seimbang. ada protein, sayur dan karbohidrat termasuk buahnya,” imbuhnya.

Baca juga:  Sesuaikan Bulan Ramadhan MBG di Gianyar Sajikan Menu Kering

Sementara Kepala SPPG Buleleng, Sukasada, Pancasari Yayasan Widarba Bali, Ketut Pingki Ardina mengatakan, saat ini MBG diberikan untuk 2.604 penerima manfaat, yang berasal dari 16 sekolah. Rinciannya TK sebanyak dua sekolah, SD sebanyak delapan sekolah, SMP sebanyak dua sekolah, dan SMA/SMK sebanyak dua sekolah.

Makanan itu dimasak di dapur sehat, yang dibangun di kawasan Yayasan Widarba Bali, di wilayah Lingkungan Sangket, Kecamatan Sukasada. Proses memasak melibatkan 47 warga lokal, hingga seorang orang ahli gizi.

Baca juga:  Telan Dana hingga Belasan Juta Rupiah, Puluhan ST Unjuk Kreativitas Garap Penjor Pangerebongan

“Jadi seluruh bahan-bahan yang digunakan dicek dan dipantau oleh ahli gizi, untuk mengantisipasi terjadinya keracunan, atau sakit perut. Tingkat kematangannya juga dicek,” terangnya.

Setelah sembilan hari MBG ini berlangsung, pihaknya kata Pingki akan kembali mengajukan proposal ke Badan Gizi Nasional, untuk pendistribusian lanjutan. Selain di wilayah Kecamatan Sukasada, saat ini MBG juga menyasar beberapa sekolah yang ada di Kecamatan Busungbiu dan Desa Temukus, Kecamatan Banjar. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN