Penjualan beras dengan harga murah di Pasar Umum Negara untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan, Selasa (12/8). (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Mengantisipasi peredaran beras oplosan yang diisukan terjadi di beberapa wilayah di luar Bali, sekaligus menekan inflasi harga sembako, Kodim 1617 Jembrana menggelar Gerakan Pangan Murah berupa penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Umum Negara, Selasa (12/8).

Antusiasme warga nampak terlihat saat lapak mulai dibuka oleh tentara. Sejak dibuka sekitar pukul 10.00 WITA, 1,5 ton beras ludes terjual dalam waktu kurang dari satu jam. Warga datang silih berganti memadati halaman parkir Pasar Umum Negara. Beras SPHP kemasan 5 kilogram dijual seharga Rp11.500 per kilogram atau Rp57.500 per sak. Setiap pembeli dibatasi maksimal dua sak atau 10 kilogram dengan harga Rp115.000.

Baca juga:  Per Hari, Pengungsi di Klungkung Konsumsi 4,4 Ton Beras

Salah satu warga, Lina Mutahiroh, mengaku harga beras di pasaran saat ini sudah mencapai Rp75.000 – Rp80.000 per sak isi 5 kilogram atau sekitar Rp16.500 per kilogram. Ia mengaku kaget sekaligus senang saat menemukan adanya pasar murah tersebut, dan berharap kegiatan serupa rutin digelar untuk membantu menstabilkan harga beras.

Dandim 1617 Jembrana Letkol Inf. M. Adriansyah mengatakan, kegiatan ini sebagai langkah pencegahan peredaran beras oplosan serta upaya menekan laju inflasi harga sembako, khususnya beras. “Pasar murah tidak hanya digelar di Pasar Umum Negara, tetapi juga di seluruh kecamatan di Kabupaten Jembrana hingga 17 Agustus mendatang. Target penyaluran mencapai 1,5–2 ton beras per hari atau sekitar 11,5 ton selama sepekan,” ujarnya.

Baca juga:  Puluhan Palawatan Kumpul di Pura Penataran Agung Singapadu

Selain Kodim, Polres Jembrana juga menggelar pasar murah beras SPHP di Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, sekitar pukul 08.00 WITA. Sebanyak 1 ton beras yang disiapkan juga habis terjual dalam waktu singkat. (Surya Dharma/Balipost)

 

BAGIKAN