Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato saat persidangan hari kedua Kongres ke-6 PDI Perjuangan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (2/8/2025). Hari kedua Kongres ke-6 PDI Perjuangan beragendakan pemaparan laporan hasil sidang komisi politik, program, dan organisasi kepada sidang pleno kongres. (BP/Antara)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Tengah (Jateng) tidak lagi mempermalukan dirinya.

“Awas lho, jangan memalukan saya lagi lho. Ah, nggak usah teriak-teriak. Yang penting kerjaan. Itu adalah arahan saya,” kata Megawati saat pidato politik Kongres ke-6 PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Sabtu (2/8).

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Megawati me-warning DPD Jateng karena kalah saat Pemilu. Padahal, sebelumnya PDIP kerap memenangkan pemilu di Jawa Tengah.

Baca juga:  Gerakkan Pembiayaan UMKM, Plafon KUR Tanpa Jaminan Naik Rp 100 Juta

Dia menyampaikan hal itu setelah meminta para kader dari PDIP Jawa Tengah berdiri untuk menampakkan diri di tengah-tengah Kongres ke-6 PDIP.

Dia pun menceritakan bahwa dirinya mulai berkiprah di partai politik ketika masuk ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di tahun 1986. Setelah itu, dia pun masuk ke parlemen menjadi anggota DPR RI pada tahun berikutnya.

“Tiga kali berturut, menang terus. Jawa Tengah,” kata dia.

Baca juga:  Pernah Kontak dengan Pasien Positif COVID-19 Meninggal di Lumajang Jatim, Sejumlah Warga Jembrana Jalani Swab

Dia menekankan bahwa loyalitas sejati seorang kader tidak diukur dari kepiawaian berbicara, melainkan dari kesediaan untuk turun langsung menyatu dengan rakyat.

“Saya tidak butuh kader yang hanya pandai beretorika. Saya butuh kader yang rela turun ke bawah, ke akar rumput,” kata Presiden ke-5 Republik Indonesia itu.

Menurut dia, arah konsolidasi partai ke depan tidak boleh terjebak dalam pencitraan atau politik populis, melainkan harus berakar pada kerja kerakyatan dan pembumian ideologi.

Baca juga:  Megawati Resmikan Kebun Raya Mangrove di Surabaya

“Menyatu dengan rakyat dan menegakkan garis-garis ideologi banteng,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN