
NEGARA, BALIPOST.com – Sebuah perahu fiber milik nelayan di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, terseret gelombang tinggi dan angin kencang Senin (28/7) malam. Insiden ini mengakibatkan kerugian material yang ditaksir mencapai Rp 80 juta lantaran kondisi perahu hancur.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra dari pengecekan, perahu nahas tersebut diketahui milik Bahrulloh (50), warga RT 06 Banjar Pebuahan. “Peristiwa terjadi saat perahu dalam posisi terparkir sekitar 1 mil dari bibir pantai. Akibat hantaman gelombang besar, tali tambat perahu putus, sehingga perahu terseret arus laut disertai angin kencang ke arah barat dan akhirnya menepi di penghujung senderan barat ,” ujar Agus Artana Putra saat dikonfirmasi pada Selasa (29/7).
Perahu dengan panjang 12 meter dan lebar 1,75 meter dengan kapasitas angkut 5 ton ikan, mengalami kerusakan cukup parah.
BPBD Jembrana menerima laporan dan menindaklanjuti dengan melakukan asesmen. BPBD mengimbau masyarakat nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan gelombang tinggi, terutama saat memarkirkan perahu di tengah laut. (Surya Dharma/Balipost)