
BANGLI, BALIPOST.com – Harga beras di Kabupaten Bangli mengalami kenaikan dalam sebulan terakhir. Kenaikan per kilonya hingga Rp 1.500.
Sekretaris TPID Kabupaten Bangli Dwi Wahyuni, Kamis (24/7) mengungkapkan kenaikan harga beras sudah terjadi secara bertahap selama sebulan terakhir. Harga beras medium yang normalnya Rp13.200 per kilogram, kini sudah mencapai sekitar Rp14.000.
Sementara beras premium rata-rata naik Rp1.500, tembus Rp17.000 per kilogram. Kenaikan harga ini ditengarai akibat musim hujan terus-menerus yang menyebabkan kegagalan panen di sejumlah daerah penghasil beras.
Menyikapi kondisi ini, lanjut Dwi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bangli bekerjasama dengan Gudang Bulog Bebalang membuka gerai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Langkah ini diharapkan mampu menekan laju kenaikan harga dan menjaga daya beli masyarakat.
Untuk menjaga kestabilan harga, TPID bekerjasama dengan Bulog membuka Gerai SPHP. Gerai ini telah dibuka sejak 18 Juli lalu dan akan beroperasi tanpa batas waktu yang ditentukan. Setidaknya hingga harga beras kembali stabil.
Beras SPHP dijual dengan harga yang lebih terjangkau, yakni Rp11.600 per kilogram, dan dikemas dalam karung 5 kilogram. Untuk memastikan pemerataan dan mencegah terjadinya penimbunan, setiap pembeli dibatasi maksimal dua sak (10 kg). “Pembatasan ini juga untuk menghindari praktik pengoplosan,” ujarnya.
Diungkapkan Dwi, antusiasme masyarakat terhadap keberadaan gerai ini sangat tinggi. Meskipun di hari pertama belum tersosialisasikan secara maksimal, minat masyarakat membeli beras SPHP terlihat besar.
Pada gerai ini Bulog menyiapkan 60 ton beras SPHP dengan kualitas terbaik. Gerai di Bulog Bebalang beroperasi setiap hari, termasuk hari libur, dari pukul 09.00 hingga 17.00 wita. Selain di gerai Bulog, masyarakat juga bisa mendapatkan beras SPHP dengan harga yang sama di 16 kios mitra Bulog yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Bangli. (Dayu Swasrina/balipost)