Petugas penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Bangli saat melakukan konservasi lontar di Desa Tiga, Susut, Bangli, Minggu (19/3).
BANGLI, BALIPOST.com – Tim Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Bangli melakukan konservasi dan pendataan lontar di Desa Tiga, Susut, Bangli, Minggu (19/3). Hasil konservasi, penyuluh menemukan banyak lontar yang lepas dan rusak.

Koordinator konservasi lontar Kecamatan Susut I Made Oka Samudra mengatakan, selain melakukan pendataan di Desa Tiga, tim penyuluh juga sudah melakukan konservasi dan pendataan lontar di Desa Tembuku, Desa Demulih, Desa Kintamni, dan Desa Tiga.

Baca juga:  Garuda Layani Penerbangan "Vintage"

“Di Desa Tiga ada sebanyak 15 lontar yang kita konservasi. Dari konservasi dan pembersihan lontar yang dilakukan secara umum kondisi lontar masih cukup bagus. Hanya saja, ada beberapa lontar yang lepas dan rusak. Hanya saja rusaknya tidak terlalu parah, karena tuliasan yang ada lontar masih bisa dibaca,” katanya.

Samudra mengatakan, untuk lontar-lontar yang masih bagus langsung dibersihkan dengan minyak sereh agar tetap awet dan rusaknya tidak bertambah parah. Sementara, bagi lontar yang rusak, pihanya belum tahu apakah akan di salin atau tidak.

Baca juga:  Volume Air Bendungan Benel Menyusut 

“Untuk sementara ini intruksi dari Disparbud masih dalam tahap pembersihan dan mengidentifikasi saja. Kalau masalah disalin atau tidak lontar yang sudah rusak, kita belum tahu. kalaupun nantinya akan dilakukan penyalinan kita harus tahu dulu judul lontar dan harus ada di Pusdok. Itupun kalau ada. Kalau tidak ya tidak bisa kita salin,” katanya.

Sementara perbekel Desa Tiga Putu Merta Utama, sangat berharap dari konservasi yang dilakukan ini bisa ditemukan sejarah Desa Tiga yang selama ini belum tahu seperti apa. “Semoga dari sekian lontar yang konservasi ini ada sejarah Desa Tiga,” harap Merta Utama. (eka prananda/balipost)

Baca juga:  Hindari Penumpukan di Perbatasan, Ini Pola Baru PKM

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *