
DENPASAR, BALIPOST.com – Warga NTT yang kerap terlibat kericuhan di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur (Dentim), disoroti netizen.
Kapolsek Dentim Kompol Ketut Tomiyasa, Selasa (22/7), berjanji akan menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah dengan menindak tegas orang-orang yang bikin rusuh di lapangan tersebut.
“Kami dari Polsek Dentim akan menindak tegas setiap pelaku kejahatan, pelanggaran atau yang membuat keributan,” tegas Kompol Ketut Tomiyasa.
Terkait 15 orang NTT yang diamankan karena rusuh di lapangan tersebut, Kompol Tomiyasa mengatakan setelah dilakukan pembinaan, mereka langsung dipulangkan. Menurutnya tidak ada korban yang melapor dan pemicunya selisih paham karena sama-sama mabuk.
Bagaimana jika diberlakukan batas waktu berkunjung saat malam hari? “Itu pemkot (Denpasar) atau provinsi (Bali) yang punya wewenang,” ujarnya.
Menyikapi kerap terjadinya peristiwa ini, mantan Kapolsek Kota Gianyar ini menyampaikan ini menjadi tanggung jawab bersama dalam menjaga harkamtibmas di Bali agar tetap aman dan kondusif. Selain itu ia berharap masyarakat menghindari aktivitas menyimpang sehingga berpotensi menjadi pemicu terjadinya keributan, kegaduhan di tempat-tempat atau fasilitas umum seperti konsumsi miras.
“Terkait pengawasan dengan CCTV dan sound untuk beri imbauan di tempat-tempat umun yang berpotensi kerawanan kamtibmas kiranya dapat segera dipasang,” tutupnya.
Perlu diketahui, warga NTT kembali berulah di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur (Dentim), Minggu (20/7) malam.
Mulai pukul 19.51 WITA sejumlah pemuda terlihat berkumpul sambil mengonsumsi minuman beralkohol di area lapangan. Kemudian memicu keributan antar kelompok tersebut.
Diduga terjadi kesalahpahaman yang berujung pada aksi saling lempar batu dan kejar-kejaran di sekitar lokasi yang membahayakan bagi pengunjung lain.
Terkait kejadian ini, personel Polsek Dentim dan Satpol PP langsung bergerak serta berhasil mengamankan 15 orang. (Kerta Negara/balipost)