Pekerja menyelesaikan pedestrian di Pantai Kuta yang ambles disapu ombak. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – BWS Bali-Penida akan melakukan evaluasi dan mempertimbangkan desain ulang penanganan abrasi di Pantai Kuta. Langkah ini ditempuh setelah adanya usulan tambahan dua breakwater dan revetment guna mengatasi abrasi yang terus terjadi di kawasan pesisir.

Usulan tersebut muncul di tengah pelaksanaan proyek penanganan abrasi yang sudah dirancang oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. Padahal, dalam rancangan awal, proyek tersebut mencakup pembangunan empat breakwater dan satu modifikasi breakwater.

Selain itu, pekerjaan penambahan pasir juga menjadi bagian dari skema utama untuk menahan abrasi di Pantai Kuta.

Baca juga:  Sembilan Warga Dikarantina di RSU Bangli

“Kemarin kami minta konsultannya untuk mendesain terkait permintaan masyarakat. Saat ini ini masih dikaji terlebih dahulu,” ujar PPK Sungai Pantai I BWS Bali-Penida, Bambang Kardono, saat dihubungi Minggu (20/7).

Pihaknya sedang melakukan kajian atas usulan itu dari segi desain teknis hingga kebutuhan anggaran. Ia menegaskan bahwa anggaran proyek saat ini telah terkunci karena bersumber dari bantuan luar negeri.

“Dananya sudah terkunci soalnya. Dananya bantuan dari Jepang, kami lihat dulu budgetnya,” ungkapnya.

Selain dari sisi pembiayaan, Bambang menilai penambahan dua struktur tersebut harus melalui pertimbangan matang. Hal ini menyangkut dampak lingkungan dan kesinambungan pariwisata di kawasan Kuta yang menjadi salah satu destinasi unggulan Bali.

Baca juga:  Pohon Tumbang, Lalin Singaraja-Denpasar Terganggu

“Kita harus lihat permasalahan yang akan timbul, masih banyak pertimbangan. Ini juga masih mempelajari karakter ombak,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa pembangunan breakwater yang sedang berjalan saat ini telah menunjukkan progres meskipun masih dalam tahap awal. Ia menyebutkan, proyek ini ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan. “Sudah sesuai jadwal, progresnya hampir 4 persen di bulan ini. Targetnya dua tahun,” imbuhnya.

Sejauh ini, proyek di Pantai Kuta mendapat perhatian luas dari berbagai pihak karena berpengaruh langsung terhadap keselamatan wilayah pesisir serta keberlanjutan pariwisata. Pemerintah dan masyarakat berharap penanganan abrasi ini bisa dilakukan secara menyeluruh tanpa mengorbankan ekosistem laut maupun kenyamanan wisatawan.

Baca juga:  Kebakaran di Jalan Ratna, 6 Mobil Damkar Dikerahkan

Dengan adanya usulan baru dari masyarakat Desa Adat Kuta, proses pembangunan kemungkinan akan mengalami penyesuaian. Namun BWS Bali-Penida memastikan bahwa setiap perubahan akan dikaji mendalam demi tercapainya hasil yang optimal dan berkelanjutan. (Parwata/balipost)

BAGIKAN