Petugas Prokasih PUPR membersihkan daerah sungai Pemogan (BP/May)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tiga hari terakhir, sampah yang hanyut di sungai meningkat.

Menurut Ketua tim pengawas Pasukan Biru, Sai’in, ditemui di Tukad Badung, Buagan, Jalan Imam Bonjol, Selasa (15/7), sampah yang diangkut dari sungai ke truk PU meningkat, yang biasanya hanya truk, pada periode ini bisa mencapai 2 truk (2 ton). Untuk itu ia pun menambah petugas kebersihan 25-30 untuk membersihkan sungai.

Pembersihan sampah di sungai dilakukan setiap hari. Pada Selasa ini, timnya melakukan pembersihan di sebelah utara Pura Taman Kresek, Gajah Mada, di Tukad Badung Buagan, dan Batannyuh, dan lain- lain.

“Dua tiga hari kemarin luar biasa sampahnya, sampai di Buagan saja sampai dua truk padahal biasanya hanya satu truk. Kemarin di Pemogan, kita juga dapat dua truk,” ujarnya.

Baca juga:  Segini, Jumlah Sampah yang Dikumpulkan dalam "Suksma Bali"

Dari beberapa titik pembersihan, sampah paling banyak ada di Pemogan dan daerah Buagan. Sementara di daerah utara Gajah Mada yang sempat ia bersihkan, diakui tak banyak sampah.

Menurutnya tidak ada musim sampah pada bulan – bulan tertentu karena pengaruh angin yang membawa sampah. Namun sampah sungai ada, karena perilaku masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai terutama warga yang berada di sekitar sungai.

“Sebenarnya ini tergantung dari kesadaran warga, biar tidak selalu membuang sampah ke sungai, kalau dari pihak – pihak terkait sudsh menyediakan jam atau tempat pembuangan sampah, maka harus diikuti,” ujanrya.

Baca juga:  Meningkat, Kunjungan Wisman ke Objek Wisata Tirtagangga

Beberapa hari ke depan juga sungai akan semakin banyak sampah. Apalagi musim hujan, dipastikan akan banyak sampah. PUPR memiliki 3 trash rack yang ada di Jalan Pulau Galang, Tukad Loloan dan Tukad Rangda.

Sementara jaring sampah dipasang di beberapa titik diantaranya, di utara Gajah Mada, Batannyuh, dan Buagan.

Petugas PUPR di daerah aliran sungai Badung, Buagan I Gede Nova Tofani (46) mengaku, sudah lima tahun bekerja sebagai petugas kebersihan sungai PUPR. Ia yang berasal dari Buagan, juga kerap memantau kondisi sungai di wilayah tersebut, memang kerap banyak sampah. “Padahal paginya sudah dibersihkan tapi 3 jam lagi, sampah datang lagi,” ujarnya.

Baca juga:  September 2020, Angka Kemiskinan Diprediksi Naik 3 Kali Lipat

Menurut warga yang melihat, ada oknum yang membuang sampah ke sungai saat malam hari. Diakui, Banjar Buagan memiliki petugas yang mengangkut sampah warga yang berlangganan. “Kemungkinan orang luar banjar yang datang membuang sampah ke sini,” duganya.

Selama lima tahun menjadi petugas kebersihan sungai PUPR diakui hal terberat yang dialami yaitu terlalu banyaknya sampah yang diangkut apalagi setiap hari. Pembersihan sampah di sungai menurutnya cukup berat karena harus berjibaku dengan hewan buas seperti ular piton.

Bayangan menyeramkan itu segera ditepisnya mengingat daerah Sungai Badung, Buagan tempat tinggalnya yang harus ia jaga kebersihannya. (Citta Maya/Balipost)

BAGIKAN