Bupati Adi Arnawa dan Wabup Bagus Alit Sucipta menghadiri upacara Abhiseka Ida Cokorda Mengwi XIII di Pura Taman Ayun Mengwi, Senin (7/7). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa didampingi Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, bersama Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta menghadiri upacara sakral penobatan Abiseka Ida Cokorda Mengwi XIII di Pura Taman Ayun Mengwi, Senin (7/7). Yang menjalani upacara Abhiseka Ida Cokorda yakni Pangelingsir Puri Ageng Mengwi, Anak Agung Gde Agung bersama istri.

Prosesi diawali peed agung, dimana dalam prosesi ini Bupati Wayan Adi Arnawa dan Wabup Bagus Alit Sucipta mendampingi Gubernur Bali, Wayan Koster dan AA Gde Agung berjalan dari Puri Ageng Mengwi menuju Pura Taman Ayun. Di Pura Taman Ayun dilaksanakan upacara majaya-jaya dan upacara Abiseka Ida Cokorda yang di-puput 11 sulinggih.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Bali Ada di Atas 50, Korban Meninggal Tetap Dilaporkan

Dengan upacara majaya-jaya, AA Gde Agung diberikan gelar Abhiseka Ratu, Ida Cokorda Mengwi XIII dan istrinya, Mabiseka Ratu, Ida Istri Mengwi. Prosesi majaya-jaya memiliki makna pemberian restu secara niskala untuk menjalankan dharma kepemimpinan dan dharma masyarakat.

Upacara dilanjutkan matapak kebo, pemberian gelar Abiseka Ida Cokorda oleh Ida Bhagawanta dan pemasangan pin simbol keabsahan. Penyerahan tongkat kerajaan oleh Ida Dalem dan pemasangan destar sebagai lambang abiseka atau pengangkatan resmi.

Baca juga:  Komisi IV DPRD Gianyar Monitoring Sekolah Terdampak Bencana Alam

Prosesi tersebut juga disaksikan Sri Sultan Hamengkubuwono X bersama Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Ketua DPD RI, Sekjen DPR RI, Puri Ageng Klungkung, Puri Ageng Karangasem, DPRD Badung, Mangu Kertha Mandala Mengwi, dan angga puri.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Adi Arnawa atas nama pemerintah dan masyarakat Badung sangat mengapresiasi dan memberikan ucapan selamat atas penobatan Pangelingsir Puri Ageng Mengwi, AA Gde Agung Abhiseka Ratu Ida Cokorda Mengwi XIII. Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pelestarian adat, tradisi, dan budaya, khususnya di Kabupaten Badung. Terlebih upacara dilaksanakan di utamaning mandala Pura Taman Ayun sebagai Warisan Budaya Dunia dari UNESCO.

Baca juga:  Galungan di Denpasar, Umat Padati Pura

Diharapkan dengan penobatan ini peradaban di Bali, baik itu budaya dan adat istiadat tetap terjaga dengan baik. Yang terpenting lagi, melalui upacara ini generasi muda akan memahami tentang perjalanan sejarah kerajaan di Badung. “Mudah-mudahan dengan penobatan ini akan semakin banyak menambah khasanah budaya di Bali, khususnya di Badung,” tambahnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN